
Pantau - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou mengajak tiga operator perjalanan besar dari Guangzhou dan Shenzhen untuk mengikuti kunjungan wisata bertajuk Guangdong Travel Tour Familiarization Trip (famtrip) to North Sulawesi yang berlangsung pada 13–16 Oktober 2025.
Program ini merupakan hasil sinergi antara KJRI Guangzhou, Direktorat Asia Timur Kementerian Luar Negeri, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, dan maskapai penerbangan Transnusa.
"Program 'famtrip' kali ini merupakan hasil kerja sama dan sinergi untuk mempromosikan destinasi wisata leisure dan budaya sekaligus mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara asal China khususnya ke wilayah selatan ke Sulawesi Utara," ujar Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Guangzhou, Cristine Siregar.
Sulawesi Utara Didorong Jadi Destinasi Alternatif untuk Wisatawan China
Sulawesi Utara dipilih karena telah memiliki penerbangan langsung dari Guangzhou dan Shenzhen melalui maskapai Transnusa, serta memiliki daya tarik wisata alam yang kuat.
Wilayah ini termasuk dalam Destinasi Super Prioritas nasional, dengan ikon wisata seperti Taman Wisata Bahari Bunaken dan Pantai Likupang.
Potensi tersebut menjadikan Sulawesi Utara sebagai alternatif utama selain destinasi populer seperti Bali dan Gunung Bromo.
"Sebelum pandemik melanda, wisatawan dari China dapat mencapai 10 ribu orang per hari. 'Famtrip' ini kiranya dapat membantu pada agen perjalanan untuk memasarkan wisata Sulawesi Utara di China," ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulut, Kartika Devi Tanos.
Dalam kegiatan famtrip, para agen wisata asal Tiongkok mengunjungi berbagai destinasi unggulan di Sulawesi Utara, antara lain Manado, Taman Bunaken, Likupang, Tomohon, dan Tondano.
Mereka menjelajahi pasar ekstrem Tomohon, melakukan snorkeling di Bunaken dan Likupang, serta menikmati matahari terbenam di Danau Tondano.
Kegiatan ini juga mencakup sesi business matching antara agen wisata Tiongkok dan pelaku industri pariwisata lokal, termasuk hotel, restoran, serta pelaku UMKM.
"Pengalaman snorkeling dan lanskap vulkanik sangat mengesankan, akan sangat menarik bagi wisatawan China," ungkap Luo Wen dari Shenzhen Tripean International Travel Service.
Sementara itu, Chen Liuna dari GZL International Travel Service menyampaikan, "Kami akan mengurasi berbagai pilihan untuk dapat merancang paket wisata yang dapat dipasarkan sebagai pilihan destinasi wisata bagi turis China ke Indonesia."
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah tersebut mencapai 34.961 orang selama Januari–Agustus 2025.
Jumlah wisatawan asal China pada Agustus 2025 tercatat sebanyak 4.494 orang.
Famtrip ini diharapkan dapat memperkuat promosi pariwisata Sulawesi Utara dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asal China dalam waktu mendatang.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf