Pantau.com - Presiden Biden mengumumkan pada hari Rabu (25/5/2022) waktu setempat, bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Texas untuk bertemu dengan keluarga yang berduka atas kehilangan orang yang mereka cintai setelah seorang pria bersenjata membunuh 19 anak-anak dan dua orang dewasa di Sekolah Dasar Robb di Uvalde pada hari Selasa (24/5/2022).
Biden mengatakan hal tersebut di Gedung Putih, selama acara penandatanganan untuk perintah eksekutif tentang reformasi polisi.
“Sebagai bangsa, saya pikir kita semua harus ada untuk mereka. Semuanya,” kata Biden.
“Dan kita harus bertanya, dalam nama Tuhan, kapan kita akan melakukan apa yang perlu dilakukan untuk mengubah jumlah pembantaian yang terjadi di negara ini,” sambungnya.
Baru saja kembali dari Asia pada hari Selasa, Biden mengatakan dia “muak dan lelah dengan apa yang terjadi.”
Dia mengatakan reformasi senjata "akal sehat" tidak akan mencegah setiap tragedi, tetapi masih akan "memiliki dampak signifikan, dan tidak berdampak negatif pada amandemen kedua."
“Amandemen kedua tidak mutlak,” kata Biden.
“Ketika disahkan, Anda tidak bisa memiliki senjata meriam. Anda tidak dapat memiliki jenis senjata tertentu. Akan selalu ada batasan.”
Presiden mengatakan “satu langkah sederhana” yang dapat segera diambil Kongres adalah mengukuhkan calonnya untuk memimpin Biro Alkohol, Tembakau dan Senjata Api, Steve Dettelbach, yang berjanji Rabu (25/5) pagi, bahwa dia tidak akan terpengaruh oleh pertimbangan politik jika dia mengamankan pekerjaan di sidang konfirmasi Senat.
“Senat harus mengonfirmasi bahwa dia akan melakukannya tanpa penundaan, tanpa alasan,” kata Biden.
“Kirim nominasi ke meja saya. Saatnya beraksi,” sambungnya.
Wakil Presiden Kamala Harris juga berbicara tentang penembakan itu saat dia memulai sambutannya.
“Saya tahu bahwa hari ini, setelah kemarin, bahwa semua hati kita, tentu saja, bersama orang-orang Uvalde, Texas, dengan orang tua, dengan anak-anak, dengan semua orang yang mengucapkan selamat tinggal kemarin pagi kepada seseorang yang mereka cintai tanpa mengetahui bahwa perpisahan itu akan menjadi yang terakhir bagi mereka,” katanya.
"Cukup sudah," lanjut Harris.
“Seperti yang dikatakan Presiden tadi malam, kita harus memiliki keberanian untuk berdiri di lobi senjata dan mengesahkan undang-undang keamanan senjata yang masuk akal,” jelasnya. Demikian dilansir dari CNN, Kamis (26/5/2022).
"Jill dan saya akan melakukan perjalanan ke Texas dalam beberapa hari mendatang untuk bertemu dengan keluarga, dan memberi tahu mereka bahwa kami merasakan rasa sakit mereka, dan mudah-mudahan membawa sedikit kenyamanan bagi masyarakat dalam keterkejutan dan kesedihan dan trauma," kata Biden.
Biden mengatakan hal tersebut di Gedung Putih, selama acara penandatanganan untuk perintah eksekutif tentang reformasi polisi.
“Sebagai bangsa, saya pikir kita semua harus ada untuk mereka. Semuanya,” kata Biden.
“Dan kita harus bertanya, dalam nama Tuhan, kapan kita akan melakukan apa yang perlu dilakukan untuk mengubah jumlah pembantaian yang terjadi di negara ini,” sambungnya.
Baru saja kembali dari Asia pada hari Selasa, Biden mengatakan dia “muak dan lelah dengan apa yang terjadi.”
Dia mengatakan reformasi senjata "akal sehat" tidak akan mencegah setiap tragedi, tetapi masih akan "memiliki dampak signifikan, dan tidak berdampak negatif pada amandemen kedua."
“Amandemen kedua tidak mutlak,” kata Biden.
“Ketika disahkan, Anda tidak bisa memiliki senjata meriam. Anda tidak dapat memiliki jenis senjata tertentu. Akan selalu ada batasan.”
Presiden mengatakan “satu langkah sederhana” yang dapat segera diambil Kongres adalah mengukuhkan calonnya untuk memimpin Biro Alkohol, Tembakau dan Senjata Api, Steve Dettelbach, yang berjanji Rabu (25/5) pagi, bahwa dia tidak akan terpengaruh oleh pertimbangan politik jika dia mengamankan pekerjaan di sidang konfirmasi Senat.
“Senat harus mengonfirmasi bahwa dia akan melakukannya tanpa penundaan, tanpa alasan,” kata Biden.
“Kirim nominasi ke meja saya. Saatnya beraksi,” sambungnya.
Wakil Presiden Kamala Harris juga berbicara tentang penembakan itu saat dia memulai sambutannya.
“Saya tahu bahwa hari ini, setelah kemarin, bahwa semua hati kita, tentu saja, bersama orang-orang Uvalde, Texas, dengan orang tua, dengan anak-anak, dengan semua orang yang mengucapkan selamat tinggal kemarin pagi kepada seseorang yang mereka cintai tanpa mengetahui bahwa perpisahan itu akan menjadi yang terakhir bagi mereka,” katanya.
"Cukup sudah," lanjut Harris.
“Seperti yang dikatakan Presiden tadi malam, kita harus memiliki keberanian untuk berdiri di lobi senjata dan mengesahkan undang-undang keamanan senjata yang masuk akal,” jelasnya. Demikian dilansir dari CNN, Kamis (26/5/2022).
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani
