
Pantau - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan berhasil selamat setelah menjadi korban percobaan pembunuhan. Imran ditembak saat berada di dalam kendaraan.
Meski begitu, Imran menegaskan tidak akan berhenti melakukan protes terhadap pemerintah Pakistan dan kembali akan menggelar aksi pada Selasa (8/10/2022).
Imran mengatakan protes akan dilanjutkan dan memakan waktu 10 hingga 15 hari untuk mencapai Rawalpindi, di mana konvoi dari wilayah bagian lain diperkirakan akan bergabung dalam aksi protes, dilansir New York Post Minggu, (6/11/2022).
Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditembak
Terlihat Imran yang duduk di kursi roda dengan perban yang diikat pada kakinya mengonfirmasi bahwa ia hanya mengalami luka tembak pada kaki kanan.
Imran meminta investigasi segera dilakukan dan menuduh pemerintah serta militer Pakistan atas perencanaan pembunuhan yang ia alami.
Imran menuduh Perdana Menteri Shahbaz Sharif, Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah Khan, dan Jenderal Faisal Naseer bekerja sama dengan Inter-Services Intelligence atau badan mata-mata Pakistan untuk mengatur penembakan tersebut.
Tuduhan tersebut dibantah oleh pemerintah dan militer karena Imran tidak memiliki cukup bukti.
Imran yang sedang melakukan protes di Kota Wazirabad telah memberhentikan aksinya untuk sementara, karena penembak telah melukainya dan membunuh satu orang suporter serta melukai 30 lainnya.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
Meski begitu, Imran menegaskan tidak akan berhenti melakukan protes terhadap pemerintah Pakistan dan kembali akan menggelar aksi pada Selasa (8/10/2022).
Imran mengatakan protes akan dilanjutkan dan memakan waktu 10 hingga 15 hari untuk mencapai Rawalpindi, di mana konvoi dari wilayah bagian lain diperkirakan akan bergabung dalam aksi protes, dilansir New York Post Minggu, (6/11/2022).
Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditembak
Terlihat Imran yang duduk di kursi roda dengan perban yang diikat pada kakinya mengonfirmasi bahwa ia hanya mengalami luka tembak pada kaki kanan.
Imran meminta investigasi segera dilakukan dan menuduh pemerintah serta militer Pakistan atas perencanaan pembunuhan yang ia alami.
Imran menuduh Perdana Menteri Shahbaz Sharif, Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah Khan, dan Jenderal Faisal Naseer bekerja sama dengan Inter-Services Intelligence atau badan mata-mata Pakistan untuk mengatur penembakan tersebut.
Tuduhan tersebut dibantah oleh pemerintah dan militer karena Imran tidak memiliki cukup bukti.
Imran yang sedang melakukan protes di Kota Wazirabad telah memberhentikan aksinya untuk sementara, karena penembak telah melukainya dan membunuh satu orang suporter serta melukai 30 lainnya.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
- Penulis :
- Aries Setiawan