
Pantau - Komisi I DPR RI menyebut kehadiran Presiden Joko Widodo di acara KTT BRICS merupakan simbol representasi kekuatan negara muslim terbesar di dunia.
Anggota Komisi I DPR RI Arwani Thomafi mengatakan, kehadiran Indonesia dalam BRICS akan membuat organisasi tersebut lebih berwarna dan inklusif.
"Kehadiran Indonesia menjadi simbol dan representasi kekuatan Asia Afrika dan negara Muslim terbesar di dunia," ujarnya kepada wartawan, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya, Indonesia juga telah mengajukan diri untuk menjadi anggota OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development).
Organisasi tersebut merupakan wadah kerja sama ekonomi barat dan mitranya, seperti AS, Inggris, Turki, Australia, Kanada, dan lain-lain.
“Maka, Indonesia telah hadir pada semua wadah kerja sama ekonomi secara inklusif," ucapnya.
Menurutnya, diplomasi bilateral dan multilateral Indonesia akan lebih berkembang jika didukung anggaran yang memadai.
Ia menyebut, peningkatan anggaran Kementerian Luar Negeri dari Rp8,4457 triliun pada 2023 menjadi Rp8,5418 triliun pada 2024 sudah cukup baik.
Namun, Arwani menilai, akan lebih baik jika anggaran tersebut dapat ditingkatkan lagi, termasuk anggaran diplomasi dari kementerian/lembaga lain, serta diplomasi parlemen (DPR).
"Sebagai contoh, mengenai ide keanggotaan Indonesia dalam BRICS, sebaiknya dibahas lebih dulu dengan DPR. Ini agar gagasan besarnya dapat dimatangkan, termasuk memperhitungkan segala manfaat dan risiko,” ucap Sekjen PPP tersebut.
Sebagai informasi, BRICS merupakan wadah yang didirikan oleh lima negara, yakni Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Adapun nama BRICS diambil sesuai dengan singkatan kelima negara tersebut.
- Penulis :
- Aditya Andreas








