
Pantau - Para mahasiswa pengunjuk rasa anti-Israel telah mengambil alih perpustakaan CUNY Graduate Center dan "mengganti namanya" menjadi perpustakaan Universitas Al-Aqsa yang merupakan universitas tertua di Gaza, pada Selasa (14/5/2024) malam.
Sebuah video menunjukan para demonstran menggantung bendera Palestina serta spanduk dan papan tanda di dalam perpustakaan Mina Rees di Fifth Avenue Manhattan, serta mengubah nama yang diambil dari Universitas tertua yang hamper diratakan oleh pengeboman Israel.
"Membuka. Melepaskan. Kami tidak akan berhenti, kami tidak akan beristirahat,” teriak sekitar 30 siswa saat mereka berdiri dan duduk di dalam lobi gedung, menurut klip yang diambil oleh jurnalis video independent, dikutip New York Post Rabu (15/5/2024).
Selain itu 50 pengunjuk rasa lainnya berdiri di luar pintu universitas negeri tetapi dihalangi oleh penjaga, namun para mahasiswa yang ada didalam justru membacakan nama 94 profesor Palestina yang baru-baru ini terbunuh dalam konflik Gaza tersebut.
Penyelenggara mengatakan mereka mengambil alih gedung tersebut karena Sebagian dari dorongan untuk menuntut CUNY yang melakukan divestasi $8,5 juta dari perusahaan senjata, teknologi, dan pengawasan yang “terlibat dalam kolonialisme pemukim zionis dan genosida terhadap rakyat Palestina.”
Pengunjuk rasa juga menuntuk CUNY untuk membatalkan semua tuduhan terhadap para mahasiswa yang ditangkap dalam penggerebekan polisi di perkemahan City College.
“Dari New York hingga Palestina, protes bukanlah sebuah kejahatan,” teriak mereka di lobi. “Dari CUNY hingga Palestina, protes bukanlah sebuah kejahatan.”
Diketahui, Presiden Pusat Pascasarjana CUNY Joshua Brumberg telah bertemu dengan mahasiswa pengunjuk rasa di lobi untuk ditemukannya kesepakatan Bersama.
Para mahasiswa mengatakan mereka akan meninggalkan gedung jika ia dapat memenuhi dua tuntutan mendesak – ia secara terbuka mendukung amnesti bagi semua pengunjuk rasa pro-Palestina yang ditangkap pada setiap demonstrasi di CUNY dan ia memberikan amnesti kepada semua pengunjuk rasa di perpustakaan pada Senin malam.
Namun Brumber hanya bisa menyetujui negosiasi yang terakhir, sehingga para siswa tetap tinggal, akan tetapi tidak ada penangkapan yang dilakukan dalam aksi ini.
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki
- Editor :
- Khalied Malvino