Pantau.com - Rusia dan Argentina akan mendatangani kesepakatan kerjasama nuklir selama kunjungan Presiden Vladimir Putin di acara KTT G20 yang akan diselenggarakan di Buenos Aires pada 30 November hingga 1 Desember.
"Salah satu dokumen yang akan ditandatangani adalah perjanjian kerjasama nuklir strategis antar Rusia dan Argentina. Perjanjian akan mencakup berbagai aspek dari kerjasama, termasuk kemungkinan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir besar (NPP) dari Russian Generation III+ Design," kata Duta Besar Rusia untuk Argentina Dmitry Feoktistov, seperti dilansir Sputnik, Rabu (28/11/2018).
Rusia siap mengusulkan sebuah proyek secara berbasis penjaga penjara untuk membangun NPP, menyediakan jasa pemeliharaan, dan menjual listrik ke mitra Argentina dengan harga tetap. Proyek ini juga dikatakan sebagai proyek yang menelan biaya sangat tinggi.
Baca juga: Terungkap, Militer AS Merasa Terjepit dengan Membaiknya Diplomatik dengan Korut
Buenos dan Moskow juga akan membahas pembangunan NPP kecil, yang memungkinkan pembangunan bersama pembangkit listrik tenaga nuklir mengambang yang mirip dengan Akademik Lomonosov, atau menjual kepada mitra Argentina. Tidak hanya itu saya, kedua pihak juga sedang mendiskusikan peta perjalanan mengenai kerjasama nuklir.
Duta besar Rusia juga mengatakan bahwa Russian Gazproom yang merupakan perusahaan gas raksasa dan perusahaan energi YPF Argentina dapat menandatangani suatu dokumen pada pekerjaan di sebuah ladang gas tertentu selama kunjungan mendatang.
Pada bulan April, Duta Besar Argentina untuk Rusia Ricardo Ernesto Lagorio mengatakan Gazproom dan YPF dapat menandatangani perjanjian bersama eksplorasi dan ekstrasi gas di lapangan Estacion Fernandez Oro Argentina dalam waktu dekat.
Sebelumnya, pada 2015, Gazproom dan YPF telah menandatangani perjanjian kerangka kerja pada eksplorasi hidrokarbon bersama dan ekstraksi di Argentina. Kedua perusahaan menandatangani nota kerjasama, yang menetapkan kerjasama dalam daerah eksplorasi, produksi, dan transportasi hidrokarbon di Argentina dan negara-negara ketiga.
Baca juga: China Produksi Kapal Selam Bersenjata Nuklir Massal, untuk Perang?
- Penulis :
- Noor Pratiwi
