
Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (22/1/2025), menyatakan wacana mengakhiri bantuan bencana federal, membiarkan negara bagian mengatasi krisis sendirian. Hal ini diungkapkan dalam wawancara pertamanya di Oval Office sejak kembali menjabat.
Baca juga: Kebakaran Besar Paksa 31 Ribu Warga Mengungsi dari Los Angeles
Dengan Los Angeles dilanda kebakaran hutan dan wilayah timur AS masih memulihkan diri dari dua badai dahsyat sebelumnya, Trump menuduh Badan Penanggulangan Bencana Federal (FEMA) gagal menjalankan tugas.
“FEMA tidak bekerja dengan baik selama empat tahun terakhir. Anda tahu, dulu di masa saya, FEMA sangat efektif. Kita punya badai di Florida, tornado di Alabama,” tegas Trump kepada Fox News.
“Tapi tanpa kepemimpinan tertentu, itu menjadi masalah. FEMA akan menjadi bahan diskusi besar segera, karena saya lebih suka melihat negara bagian mengurus masalah mereka sendiri,” tambahnya.
Komentar Trump muncul bersamaan dengan kebakaran besar baru di utara Los Angeles, yang memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka di tengah trauma dari dua kebakaran mematikan sebelumnya.
Trump dan Partai Republik di Kongres AS telah menyarankan agar bantuan untuk California dikaitkan dengan tindakan pemimpin Demokrat di negara bagian tersebut, meskipun tak pernah mengajukan usulan serupa saat badai menghantam tenggara AS dan menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca juga: Kebakaran Hutan di LA: 10.000 Rumah Hancur, Kerugian Capai Rp2,4 T
Wawancara Eksklusif Trump di Fox News
Trump kembali menjadi sorotan dengan gaya wawancara blak-blakan, jauh berbeda dari pendahulunya, Joe Biden, yang jarang berbicara panjang lebar dengan wartawan.
Dalam wawancara dengan Sean Hannity dari Fox News, Trump mengungkap rencana eksekutifnya untuk 100 hari pertama dan kebijakan lainnya.
Namun, meski gaya Trump kerap muncul di media diapresiasi, data menunjukkan tak semua warga AS mengikuti setiap pernyataannya. Menurut The New York Times, jumlah penonton pelantikannya menurun menjadi 34,4 juta—turun 4 juta dari pelantikan pertamanya.
Trump juga membahas beberapa isu kontroversial, seperti pembelaannya terhadap grasi massal terhadap ratusan pelaku kekerasan dalam kerusuhan Capitol 2021, serta ancamannya memutus dana federal untuk kota-kota suaka yang melindungi imigran tanpa dokumen dari penahanan.
Wawancara ini memperlihatkan kembali gaya Trump yang penuh kontroversi dan menarik perhatian, sekaligus memunculkan kekhawatiran baru tentang arah kebijakan di masa kepemimpinannya.
Sumber: AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino