billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Penyelidik Lanjutkan Pencarian Pesawat usai Kecelakaan Fatal Washington

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Penyelidik Lanjutkan Pencarian Pesawat usai Kecelakaan Fatal Washington
Foto: Reruntuhan pesawat dan helikopter militer terlihat di Sungai Potomac setelah kecelakaan fatal di Washington, D.C., pada 30 Januari 2025.

Pantau - Penyelidik berencana melanjutkan pencarian pada Jumat (31/1/2025) untuk mengangkat dua pesawat yang terlibat dalam kecelakaan di Washington yang menewaskan 67 orang. Kecelakaan udara ini memunculkan kekhawatiran terkait keselamatan udara di ibu kota Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Terkuak Detik-Detik Tabrakan Pesawat dan Helikopter di Washington

Baru-baru ini, tim penyelam berhasil menemukan kotak hitam dari pesawat American Airlines yang jatuh ke Sungai Potomac setelah bertabrakan dengan helikopter Black Hawk Angkatan Darat pada Rabu (29/1/2025). Para penyelam bertujuan untuk melanjutkan pencarian pesawat dan menemukan komponen tambahan.

Pemadam kebakaran Washington mengungkapkan, kapal-kapal akan tetap berada di lokasi kejadian pada malam hari untuk memastikan keamanan dan melanjutkan pencarian bersama mitra-mitra lokal, negara bagian, dan federal.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) kini sedang mempelajari rekaman suara kokpit dan data penerbangan dari pesawat CRJ700, yang mengangkut 60 penumpang dan empat awak.

Semua orang di pesawat tersebut serta tiga anggota kru helikopter tewas dalam kecelakaan itu. Penyelidik belum menentukan penyebab pasti tabrakan tersebut, yang terjadi ketika pesawat mencoba mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington.

Militer AS menyatakan, ketinggian maksimum rute yang dilalui helikopter tersebut adalah 61 meter, namun kemungkinan helikopter terbang lebih tinggi, dengan tabrakan terjadi pada ketinggian sekitar 91 meter menurut FlightRadar24.

Senator Maria Cantwell dari Partai Demokrat mempertanyakan jarak vertikal dan horizontal antara penerbangan militer dan komersial yang hanya berjarak 107 meter, dan mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali izin penerbangan helikopter yang begitu dekat dengan bandara yang sibuk.

Komunikasi radio menunjukkan menara pengawas lalu lintas udara telah memperingatkan helikopter untuk mengubah arah, namun hanya satu pengawas yang menangani lalu lintas pada Rabu (29/1/2025) malam, meskipun situasi tersebut dianggap memadai untuk volume lalu lintas yang lebih rendah.

Baca juga: Trump Tuding Tabrakan Pesawat dan Helikopter bisa Dicegah

CEO American Airlines, Robert Isom, mengungkapkan pilot American Eagle Penerbangan 5342 memiliki pengalaman terbang sekitar enam tahun. Pesawat itu dioperasikan oleh PSA Airlines, anak perusahaan regional.

Menteri Pertahanan (Menhan) Pete Hegseth menyatakan helikopter itu diterbangkan oleh kru berpengalaman yang terdiri dari tiga tentara dalam penerbangan pelatihan tahunan.

Sebagai tindak lanjut, pejabat militer mengumumkan akan mengandangkan penerbangan lain dari unit Angkatan Darat yang terlibat dalam kecelakaan dan mengevaluasi kembali latihan di wilayah tersebut.

Presiden Donald Trump, tanpa bukti, menuturkan keberagaman yang diperjuangkan oleh Partai Demokrat mungkin berperan dalam kecelakaan tersebut, kendati pernyataan ini mendapat kritik keras dari Partai Demokrat.

Pendeta Al Sharpton, seorang pemimpin hak-hak sipil, menyatakan bahwa komentar Trump tidak sesuai dengan situasi yang sedang berlangsung dan mengutuk politisasi tragedi ini.

Di antara para korban kecelakaan, terdapat orang-orang dari Rusia, Cina, Jerman, Filipina, serta pemain skating muda dan warga Kansas, tempat pesawat tersebut lepas landas.

Gubernur Virginia, Glenn Youngkin, mengonfirmasi lebih dari separuh jenazah korban telah ditemukan pada Kamis (30/1/2025). Bandara itu terletak tepat di seberang Sungai Potomac dari Washington, D.C.

Sumber: REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino