billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Militer Lebanon Kerahkan Pasukan di Selatan, Ketegangan dengan Israel Meningkat

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Militer Lebanon Kerahkan Pasukan di Selatan, Ketegangan dengan Israel Meningkat
Foto: Bendera Lebanon dikibarkan warga (getty)

Pantau - Pemerintah Lebanon pada Sabtu (1/2) mengumumkan bahwa pasukannya telah dikerahkan ke wilayah selatan di tengah meningkatnya serangan dari Israel.

Menurut pernyataan resmi militer Lebanon, pengerahan pasukan ini dilakukan dalam koordinasi dengan Komite Kuartet yang bertanggung jawab mengawasi perjanjian gencatan senjata.

"Langkah ini merupakan respons terhadap agresi Israel yang terus berlanjut," bunyi pernyataan tersebut.

Baca Juga:
Gedung Putih: Perjanjian Gencatan Senjata Lebanon-Israel Diperpanjang
 

Militer Lebanon melaporkan bahwa Israel telah melakukan serangan udara dan membakar rumah-rumah di beberapa kota di Lebanon selatan. Dua serangan udara terbaru bahkan menargetkan kendaraan yang membawa jenazah para korban.

Sejalan dengan itu, militer Lebanon mengimbau masyarakat untuk mengikuti instruksi dari pasukan keamanan yang telah dikerahkan serta berkoordinasi dengan otoritas setempat demi keselamatan mereka.

Sesuai dengan perjanjian gencatan senjata, Israel seharusnya menarik seluruh pasukannya dari wilayah Lebanon selambat-lambatnya pada 26 Januari. Namun, hingga kini Israel menolak untuk melaksanakan penarikan penuh, sehingga batas waktu diperpanjang hingga 18 Februari, menurut pernyataan dari pemerintah Amerika Serikat.

Sejak batas waktu awal yang ditetapkan pada 26 Januari, setidaknya 26 warga Lebanon dilaporkan tewas dan 221 lainnya terluka akibat serangan Israel saat mereka berusaha kembali ke desa-desa mereka di Lebanon selatan, menurut otoritas kesehatan setempat.

Gencatan senjata yang saat ini berlaku merupakan hasil dari perundingan setelah perang antara Israel dan kelompok Hizbullah yang pecah pada Oktober 2023. Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 4.000 warga Lebanon dan menyebabkan ribuan lainnya mengungsi.

Penulis :
Ahmad Ryansyah