
Pantau - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Istana Kremlin, Moskow, pada Kamis (8/5/2025), dalam rangka memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara.
Pertemuan dimulai dengan sambutan kenegaraan dan iringan lagu kebangsaan oleh band militer sebagai simbol kehormatan bilateral.
Dalam pertemuan tersebut, Xi Jinping menegaskan bahwa China dan Rusia sepakat memperdalam koordinasi strategis untuk mendorong hubungan yang stabil dan berkualitas tinggi.
Xi juga menyatakan pentingnya menegakkan perspektif sejarah yang benar atas Perang Dunia II, menjaga otoritas PBB, serta membela keadilan dan hukum internasional.
Dorong Dunia Multipolar dan Kerja Sama Lintas Sektor
Xi menekankan bahwa hubungan China-Rusia didasarkan pada kedekatan bertetangga, kepercayaan politik yang kuat, dan kerja sama saling menguntungkan.
Ia mengingatkan bahwa kedua negara telah berkorban besar dalam Perang Dunia II dan kini dihadapkan pada tantangan unilateralisme, intimidasi, serta politik kekuasaan.
China dan Rusia berkomitmen untuk mendorong dunia multipolar yang setara serta globalisasi ekonomi yang inklusif dan bermanfaat luas.
Xi juga menyerukan penguatan kerja sama di berbagai bidang, mulai dari perdagangan, energi, pertanian, antariksa, penerbangan, hingga kecerdasan buatan.
China ingin menyinergikan inisiatif Belt and Road dengan Eurasian Economic Union guna membangun konektivitas berstandar tinggi.
Kerja sama budaya juga akan diperluas meliputi pendidikan, film, pariwisata, olahraga, dan hubungan antarmasyarakat.
Peneguhan Solidaritas Global dan Penolakan Unilateralisme
Xi menekankan pentingnya peran platform multilateral seperti PBB, SCO, dan BRICS untuk menjaga solidaritas Global South.
Ia juga menyoroti perlunya menjaga stabilitas rantai pasok global dan menegakkan sistem perdagangan multilateral yang adil.
Presiden Putin menyambut kunjungan Xi sebagai langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan menjaga warisan kemenangan atas Nazisme dalam Perang Dunia II.
Putin menegaskan bahwa hubungan China-Rusia dibangun atas dasar kesetaraan dan saling menghormati serta tidak diarahkan untuk melawan pihak ketiga.
Rusia menyatakan dukungan terhadap prinsip “Satu China” dan posisi China atas Taiwan.
Putin juga mengajak untuk memperluas kerja sama di sektor perdagangan, energi, teknologi, dan pengembangan wilayah Timur Jauh Rusia.
Ia menilai bahwa penerapan tarif dagang tinggi tidak masuk akal dan akan menjadi bumerang secara global.
Kedua negara sepakat menolak unilateralisme, penyalahgunaan sanksi, dan bentuk konfrontasi berbasis blok.
Xi dan Putin menandatangani Pernyataan Bersama tentang pendalaman kemitraan strategis komprehensif dan menyaksikan pertukaran lebih dari 20 dokumen kerja sama bilateral, termasuk di bidang hukum internasional, stabilitas strategis, keamanan biologis, investasi, dan perfilman.
Pertemuan ini turut dihadiri Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Kepala Sekretariat Kepresidenan China Cai Qi, serta ditutup dengan jamuan makan siang kenegaraan oleh Presiden Putin untuk Presiden Xi.
- Penulis :
- Gian Barani
- Editor :
- Ricky Setiawan