
Pantau.com - Sekitar seperempat badan pemerintah federal Amerika kehabisan anggaran untuk beroperasi pada jam 00.01 Sabtu dini hari (22/12/2018) waktu Washington DC. Lebih dari 800 ribu pekerjaan pegawai federal terganggu. Namun lebih dari separuh jumlah pegawai itu diharuskan tetap bekerja tanpa bayaran.
Sidang Senat dan DPR ditangguhkan Jumat malam (21/12/2018), tanpa meloloskan RUU anggaran federal yang memberikan lima miliar dolar kepada Presiden Trump, yang dibutuhkannya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko, di samping alokasi untuk badan-badan pemerintah lainnya.
Pemimpin minoritas Senat Chuck Schummer dan ketua sementara Senat Nancy Pelosi hari Sabtu mengeluarkan pernyataan bersama.
"Jika Presiden Trump dan Partai Republik memilih untuk melanjutkan ‘Trump Shutdown’ ini maka mayoritas faksi Demokrat yang baru dengan cepat akan mengeluarkan undang-undang untuk membuka kembali pemerintahan pada bulan Januari,” katanya seperti dikutip VOA.
Trump mencuit video Jumat malam yang mengatakan “kita akan shutdown (penghentian sebagian operasi pemerintah.red). Tidak ada yang dapat kita lakukan tentang hal itu.”
Sebelumnya, Jumat pagi (21/12/2018) Senat telah melakukan pemungutan suara guna memajukan RUU yang disahkan DPR, yang mencakup anggaran pembangunan tembok perbatasan. Pemimpin mayoritas Senat dari faksi Republik Mitch McConnell mengatakan pemungutan suara itu memberi Senat “fleksibilitas” untuk melanjutkan perundingan.
Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya mengatakan bahwa ia “dengan bangga” menerima tanggungjawab atas penghentian sebagian operasi pemerintah federal jika Kongres tidak meloloskan undang-undang yang mencakup anggaran untuk membangun tembok perbatasan yang diusulkannya, pada Jumat pagi mencuit “Demokrat yang menyebabkan shutdown!”
- Penulis :
- Nani Suherni