billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Sultan Ibrahim Ingatkan Pemimpin Tak Politisasi Isu Sensitif dalam Pidato Penobatan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Sultan Ibrahim Ingatkan Pemimpin Tak Politisasi Isu Sensitif dalam Pidato Penobatan
Foto: Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim (sumber: Facebook Sultan Ibrahim Sultan Iskandar)

Pantau - Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim mengingatkan para pemimpin untuk tidak mempolitisasi isu-isu sensitif yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat dan mengancam stabilitas negara.

Pernyataan ini disampaikan Sultan Ibrahim dalam Pidato Kerajaan saat Upacara Penobatan tahun 2025 yang bertepatan dengan perayaan ulang tahun resminya di Istana Negara, Senin (2/6/2025).

Kantor berita Bernama melaporkan bahwa dalam pidatonya, Sultan menekankan pentingnya persatuan rakyat dengan mengatakan, "Tidak ada hadiah yang lebih besar bagi saya daripada rakyat yang bersatu".

Ia mengingatkan bahwa banyaknya faksi dalam partai politik dapat memperlebar keretakan di masyarakat, dan meminta seluruh pemimpin untuk bertindak bijaksana sebelum membuat keputusan.

Penghargaan atas Kinerja Pemerintah dan Kepemimpinan Regional

Dalam kesempatan tersebut, Sultan Ibrahim juga memberikan apresiasi kepada kabinet pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Menurut Sultan, kabinet telah bekerja keras meningkatkan perekonomian dan pembangunan nasional.

Ia juga menyebut keberhasilan penyelenggaraan KTT ASEAN sebagai bukti kemampuan kepemimpinan Malaysia dalam memperkuat kerja sama regional dan internasional.

Acara ini turut dihadiri oleh Ratu Malaysia Yang Mulia Raja Zarith Sofiah, Perdana Menteri Anwar Ibrahim, istri Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail, Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil, serta para menteri kabinet lainnya.

Komitmen Pemerintah terhadap Arahan Raja

Dalam pidatonya, Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyampaikan penghargaan atas arahan Sultan Ibrahim yang menurutnya menjadi pedoman luhur bagi pemerintahan MADANI.

Arahan tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan kebijakan, pelaksanaan tanggung jawab, dan perjuangan aspirasi rakyat.

Anwar menegaskan, "Pemerintah di bawah naungan dan bimbingan Yang Mulia akan terus berkomitmen melaksanakan agenda reformasi yang komprehensif berdasarkan prinsip-prinsip sipil".

Ia juga mengucapkan terima kasih atas kebijaksanaan Raja Malaysia yang dinilainya sebagai lambang persatuan dan kebesaran negara.

Penulis :
Leon Weldrick