
Pantau - Elon Musk, miliarder dan pendiri sejumlah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, menyerukan agar pendanaan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dihentikan, dalam unggahan yang ia buat melalui platform media sosial miliknya, X, pada Selasa, 3 Juni 2025.
"Hentikan pendanaan PBB," tulis Musk sebagai tanggapan atas unggahan pengguna lain di X yang mengklaim bahwa PBB "baru saja menyatakan perang terhadap kebebasan berbicara" dan menyertakan video pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Kontroversi Pernyataan PBB soal Disinformasi
Dalam video yang diduga direkam pada Juni 2023, Antonio Guterres menyampaikan kekhawatirannya terhadap penyalahgunaan platform digital.
Ia menegaskan bahwa platform digital telah disalahgunakan untuk menyebarkan disinformasi, menyesatkan sains, dan menyebar ujaran kebencian kepada miliaran orang.
Guterres kemudian menyerukan dibentuknya aksi global yang terkoordinasi untuk menangani ancaman tersebut secara kolektif.
Sebagai bagian dari langkah tersebut, ia memperkenalkan Policy Brief on Information Integrity on Digital Platforms yang bertujuan menjadi kerangka kerja internasional dalam menangani integritas informasi digital.
Seruan ini memicu reaksi keras dari kalangan yang menilai upaya tersebut sebagai bentuk pembatasan kebebasan berekspresi.
Tekanan Politik Domestik terhadap PBB
Sikap Musk memperkuat tekanan yang sebelumnya juga muncul dari ranah politik dalam negeri Amerika Serikat.
Pada akhir Februari 2025, sejumlah senator dari Partai Republik mengajukan rancangan undang-undang (RUU) untuk menarik Amerika Serikat keluar dari keanggotaan PBB.
RUU tersebut mencakup penghentian total dana kontribusi dan larangan atas keterlibatan militer AS dalam misi penjaga perdamaian PBB.
Presiden Donald Trump turut memperkuat narasi tersebut dengan mengusulkan pemotongan besar terhadap anggaran PBB dalam rencana fiskal 2026.
Dalam dokumen anggaran yang dirilis awal Mei, Trump menghapus alokasi sekitar 1,6 miliar dolar AS (sekitar Rp26 triliun) yang selama ini digunakan untuk mendukung operasi penjaga perdamaian PBB.
Ia menyebut program tersebut "boros", "gagal", dan "membebani kontribusi AS secara tidak proporsional."
- Penulis :
- Balian Godfrey