
Pantau - KTT tahunan NATO resmi dibuka pada Selasa, 24 Juni 2025, di Den Haag, Belanda, dengan pengamanan ketat dan sistem pertahanan berlapis, di tengah meningkatnya ketegangan global akibat serangan udara Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran.
Target 5 Persen dari PDB Jadi Fokus Utama
Pertemuan dua hari ini diperkirakan akan menyetujui target pengeluaran pertahanan sebesar 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), yang terdiri dari 3,5 persen untuk pengeluaran militer langsung dan 1,5 persen untuk investasi pertahanan seperti infrastruktur.
Usulan tersebut telah didukung oleh 32 negara anggota NATO dan akan diajukan untuk disetujui secara resmi oleh para kepala negara dan pemerintahan dalam KTT ini.
Negara-negara Eropa Timur umumnya mendukung peningkatan tersebut meskipun terdapat perbedaan pendapat antaranggota.
"Washington tidak akan terikat pada target 5 persen itu", ungkap Presiden AS Donald Trump.
Trump juga mendesak anggota NATO lainnya agar memenuhi komitmen mereka dan bahkan mempertimbangkan untuk tidak menghadiri pertemuan sebagai bentuk tekanan kepada sekutu.
Sebaliknya, Spanyol menolak target 5 persen tersebut, menyetujui versi komunike yang telah dilunakkan, dan menyatakan tidak akan terikat pada komitmen itu.
Spanyol menegaskan tetap mempertahankan pengeluaran pertahanan sebesar 2,1 persen dari PDB.
Jerman, Prancis, dan Inggris lebih menekankan pada otonomi pertahanan Eropa dan melanjutkan dukungan terhadap Ukraina.
Ketegangan Timur Tengah dan Agenda yang Lebih Ringkas
KTT tahun ini berlangsung dalam skala lebih kecil dibandingkan pertemuan sebelumnya di Washington, baik dari sisi durasi maupun jumlah isu yang dibahas.
Salah satu perubahan signifikan adalah menurunnya prioritas isu Ukraina dalam agenda, seiring dengan bergesernya perhatian Amerika Serikat.
Pertemuan Dewan NATO-Ukraina juga ditiadakan dari agenda resmi KTT kali ini.
Keterlibatan NATO dengan mitra Indo-Pasifik mengalami perubahan format, dari pertemuan multilateral menjadi sesi tertutup kelompok kecil antara Sekretaris Jenderal NATO dan perwakilan negara mitra.
Isu yang diprediksi mendominasi diskusi adalah dampak dari serangan udara AS ke fasilitas nuklir Iran, yang memicu ketegangan global dan kritik internasional.
Beberapa anggota NATO menyerukan upaya diplomatik guna meredakan situasi dan mencegah konflik lebih luas, termasuk potensi eskalasi konflik Israel-Iran.
Belanda sebagai tuan rumah menerapkan pengamanan ekstra ketat, dengan mengerahkan jet tempur F-35 dan sistem rudal Patriot, menjadikan lokasi konferensi menyerupai benteng pertahanan.
Sumber: Xinhua.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Leon Weldrick