
Pantau - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan bahwa WHO berhasil mengirimkan bantuan medis pertama ke Gaza sejak 2 Maret 2025, di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk akibat konflik berkepanjangan.
Pengiriman dilakukan pada Rabu melalui penyeberangan Kerem Shalom dan mencakup sembilan truk yang membawa pasokan medis penting, 2.000 unit darah, dan 1.500 unit plasma.
Bantuan Tiba Tanpa Insiden, Tapi Kebutuhan Masih Mendesak
Pengiriman bantuan berjalan tanpa insiden penjarahan meskipun kondisi rute pengiriman dinyatakan sangat berisiko.
Darah dan plasma kini disimpan di fasilitas penyimpanan dingin di Kompleks Medis Nasser, dan akan segera didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang menghadapi kekurangan pasokan kritis.
Banyak rumah sakit di Gaza dilaporkan kewalahan akibat lonjakan jumlah korban luka, khususnya dari insiden di lokasi distribusi makanan yang sering kali berubah menjadi kekacauan.
Sisa pengiriman medis akan disalurkan secara bertahap ke rumah sakit prioritas dalam beberapa hari ke depan.
Saat ini masih ada empat truk WHO yang menunggu di penyeberangan Kerem Shalom, dan sejumlah truk lainnya dalam perjalanan menuju Gaza.
WHO Desak Akses Bantuan Tanpa Hambatan
Tedros menyebut pengiriman bantuan ini sebagai “setetes air di lautan” mengingat skala kebutuhan yang luar biasa besar dan krisis infrastruktur kesehatan yang menghantam Gaza selama berbulan-bulan.
WHO kembali menyerukan agar bantuan kesehatan dapat dikirim segera, tanpa hambatan, dan berkelanjutan melalui semua jalur yang memungkinkan.
Organisasi itu menekankan bahwa peningkatan skala distribusi sangat penting untuk menyelamatkan nyawa di tengah runtuhnya sistem layanan kesehatan Gaza.
- Penulis :
- Aditya Yohan