Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Trump Akan Kirim Surat Tarif ke 200 Negara, Kanada Disebut Sulit Diajak Kerja Sama

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Trump Akan Kirim Surat Tarif ke 200 Negara, Kanada Disebut Sulit Diajak Kerja Sama
Foto: Trump Akan Kirim Surat Tarif ke 200 Negara, Kanada Disebut Sulit Diajak Kerja Sama (Sumber: ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa.)

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan mengirim surat ke sekitar 200 negara sebelum 9 Juli 2025, guna menetapkan ketentuan baru perdagangan di pasar AS, seiring berakhirnya masa penangguhan tarif dagang yang diberlakukan sementara oleh pemerintah Amerika.

Penetapan Ketentuan Baru Perdagangan dan Evaluasi Negara Mitra

"Yang akan saya lakukan sebelum 9 (Juli) adalah mengirim surat ke semua negara ini," kata Trump.

Surat tersebut akan memuat syarat-syarat baru bagi negara-negara yang ingin berdagang dengan Amerika Serikat, termasuk evaluasi terhadap perlakuan mereka terhadap kepentingan ekonomi AS.

"Kami akan mengirim surat dan kami akan katakan: Bagi kami ini adalah suatu kehormatan besar, dan ini yang harus Anda lakukan untuk berdagang di Amerika Serikat... Semoga Anda beruntung," lanjutnya.

Trump menegaskan bahwa AS akan mengevaluasi defisit perdagangan dan sikap negara mitra dagang dalam menetapkan tarif dan kebijakan baru.

"Kami akan melihat bagaimana suatu negara memperlakukan kami. Apakah mereka baik? Apakah mereka tidak begitu baik. Untuk beberapa negara, kami tak peduli, kami hanya akan menetapkan tarif yang tinggi," ujar Trump.

Langkah ini diharapkan dapat mengakhiri sengketa dagang yang selama ini terjadi antara AS dan sejumlah negara mitra.

Trump Tuding Kanada Ambil Keuntungan, Negosiasi Pajak Digital Dihentikan

Dalam pernyataannya pada 27 Juni, Trump juga mengumumkan penghentian negosiasi dengan Kanada terkait pajak layanan digital terhadap perusahaan teknologi asal AS.

Trump menuduh Kanada mengenakan tarif hingga 400 persen terhadap produk pertanian Amerika dan menyebut negara tetangga itu “sangat sulit diajak kerja sama” dan “sangat keras.”

Penangguhan kebijakan tarif digital, menurut Trump, akan tetap berlaku “sampai mereka mencabut pajak tertentu.”

"Ada hal-hal yang tidak kami sukai dan hal-hal di mana mereka mengambil keuntungan, dan mudah-mudahan kami akan baik-baik saja dengan Kanada," katanya.

Trump bahkan kembali melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut keinginannya agar Kanada menjadi negara bagian ke-51 Amerika Serikat, dan menegaskan bahwa Kanada “bergantung sepenuhnya” pada AS secara ekonomi.


 

Penulis :
Aditya Yohan