
Pantau - Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, menyatakan bahwa New Development Bank (NDB) milik BRICS berpotensi digunakan sebagai alat transaksi lintas negara. Hal ini disampaikannya usai menghadiri Pertemuan Tahunan Dewan Gubernur NDB dan forum menteri keuangan serta gubernur bank sentral BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada 4–5 Juli 2025.
Siluanov menilai bahwa NDB dapat memainkan peran strategis dalam memperkuat sistem keuangan global yang lebih inklusif dan multipolar.
NDB Dinilai Efektif, Rusia Dorong Penguatan Fungsi Penjaminan
“Kami juga membahas fungsi barunya, termasuk mekanisme penjaminan. Kami meyakini bank ini dapat dimanfaatkan untuk penyelesaian transaksi antarnegara,” ujar Siluanov.
Ia menambahkan bahwa selama 10 tahun beroperasi, NDB telah terbukti efisien dan mampu mendukung proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara anggotanya.
Rusia juga mendorong pembentukan mekanisme penjaminan investasi berbasis NDB, yang saat ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut antarnegara anggota.
Pertemuan tahunan NDB berikutnya dijadwalkan akan digelar di Rusia pada 2026.
Keanggotaan NDB Terus Bertambah, Targetkan Negara Berkembang
Dewan Gubernur NDB pada pertemuan kali ini menyetujui permohonan keanggotaan dua negara baru, yakni Kolombia dan Uzbekistan. Dengan demikian, jumlah anggota NDB kini menjadi 11 negara, yaitu:
- Brazil
- Rusia
- India
- China
- Afrika Selatan
- Bangladesh
- Uni Emirat Arab
- Mesir
- Aljazair
- Kolombia
- Uzbekistan
Keputusan pembentukan NDB pertama kali diambil pada KTT BRICS 2013 di Durban, Afrika Selatan, dan disahkan pada KTT Fortaleza di Brasil tahun 2014. NDB resmi mulai beroperasi pada 7 Juli 2015 dalam pertemuan perdana Dewan Gubernur di Moskow.
Tujuan utama bank ini adalah mendanai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara anggota BRICS serta negara berkembang lainnya, dengan semangat memperkuat kerja sama finansial selatan-selatan.
- Penulis :
- Aditya Yohan