billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

UNRWA Kecam Rencana Israel Relokasi Warga Gaza, Sebut Berisiko Ciptakan Kamp Konsentrasi

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

UNRWA Kecam Rencana Israel Relokasi Warga Gaza, Sebut Berisiko Ciptakan Kamp Konsentrasi
Foto: Warga Palestina berkumpul untuk menerima bantuan pangan di titik distribusi bantuan di Kota Gaza (sumber: Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Pantau - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat mengecam rencana pemerintah Israel yang akan memindahkan secara paksa warga Palestina dari Gaza ke wilayah selatan Kota Rafah.

UNRWA memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat mengarah pada pembentukan kamp konsentrasi besar-besaran dan memperparah krisis kemanusiaan yang telah berlangsung di Jalur Gaza.

Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, dalam wawancaranya dengan Al Jazeera English menegaskan, "Kami dengan tegas menolak segala bentuk pemindahan paksa terhadap penduduk manapun," ungkapnya.

Rencana Israel dan Ancaman Krisis Baru

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengungkapkan bahwa ia telah memerintahkan militer untuk menyiapkan rencana relokasi warga Palestina ke wilayah yang disebut sebagai "kota kemanusiaan" yang akan dibangun di atas reruntuhan Rafah, Gaza selatan.

Juliette Touma menyebut, "Jika itu terjadi, hal itu akan membuat puluhan ribu orang yang telah berulang kali mengungsi selama perang saat ini, dan juga selama beberapa generasi, lebih jauh ke selatan dan dari sana menuju ketidakpastian," ujarnya.

Menurut UNRWA, tindakan ini justru akan memperburuk kondisi jutaan warga Gaza yang saat ini hidup dalam ketidakpastian dan penderitaan akibat konflik berkepanjangan.

Seruan Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan

Touma menegaskan bahwa fokus utama saat ini seharusnya adalah menghentikan kekerasan dan membuka akses bantuan kemanusiaan.

"Yang kami butuhkan adalah diakhirinya pengepungan, tercapainya gencatan senjata, membolehkan UNRWA dan organisasi PBB melakukan pekerjaan kami," tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa lebih dari 6.000 truk milik UNRWA saat ini tertahan di Mesir dan Yordania, membawa obat-obatan yang akan segera kedaluwarsa, makanan yang akan rusak, serta perlengkapan kebersihan penting bagi warga Gaza.

PBB sebelumnya juga telah mengingatkan tentang berlanjutnya gelombang pengungsian massal di Jalur Gaza, mencatat lebih dari 700.000 orang telah mengungsi sejak berakhirnya gencatan senjata pada bulan Maret lalu.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Leon Weldrick