
Pantau - Forum kerja sama industri rumput laut antara China dan negara-negara ASEAN resmi dibuka pada Minggu, 13 Juli 2025 di Guangzhou, China selatan, dengan agenda utama memperkuat kolaborasi dalam pengembangan berkelanjutan dan teknologi budidaya rumput laut.
Acara ini dihadiri oleh puluhan pejabat, pelaku industri dari negara-negara ASEAN dan China, serta perwakilan organisasi internasional yang fokus pada sektor kelautan dan perikanan.
Forum menyoroti tren meningkatnya permintaan global terhadap produk berbasis rumput laut seperti carrageenan, yang mendorong pertumbuhan signifikan industri ini di kawasan Asia Tenggara dan China.
Kolaborasi Regional dan Fokus Inovasi Teknologi
Liu Tao, Wakil Ketua Asosiasi Industri Algae China dan profesor di Universitas Xiamen, menjelaskan bahwa China memiliki kebutuhan impor rumput laut yang besar dan telah lama menjadi tujuan utama ekspor dari Indonesia.
Ia juga memaparkan bahwa beberapa perusahaan asal China telah maupun sedang bersiap berinvestasi di Indonesia dalam sektor pengolahan rumput laut.
Investasi tersebut diharapkan mampu memperkuat pertumbuhan industri rumput laut Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya lokal.
"Permintaan industri berbasis rumput laut seperti carrageenan terus meningkat. Ini menjadi peluang besar bagi kawasan," ujar Liu Tao.
Sejak 2016, asosiasi industri dari China, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan negara ASEAN lainnya telah membentuk jaringan kerja sama yang menghasilkan sejumlah capaian konkret.
Isu Lingkungan dan Potensi Riset Bersama
Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Muhammad Safari Azis, menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim melalui penelitian dan metode budidaya yang ramah lingkungan untuk menjaga stabilitas produksi.
Lim Phaik Eem, ahli kelautan dan lingkungan dari Universiti Malaya, mengapresiasi pengalaman China dalam pencegahan hama dan optimalisasi lingkungan budidaya.
Ia menyatakan harapannya agar ASEAN dan China memperluas riset bersama dalam bidang bioteknologi dan pengembangan benih unggul rumput laut.
"China berpotensi membantu industri pengolahan rumput laut ASEAN menghasilkan produk dengan nilai tambah lebih tinggi dan mutu lebih baik," ungkap Lim.
Forum ini mempertegas komitmen regional untuk memperkuat ketahanan industri rumput laut melalui kerja sama teknologi, investasi, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










