
Pantau - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan penempatan dua kapal selam nuklir Amerika Serikat ke wilayah strategis, sebagai tanggapan terhadap pernyataan yang dianggapnya provokatif dari pejabat tinggi Rusia.
Trump menyampaikan pengumuman ini melalui akun media sosialnya dan memperingatkan bahwa ancaman verbal dapat memicu konsekuensi yang serius.
Respons atas Peringatan Medvedev
Langkah ini diambil Trump sebagai respons terhadap pernyataan Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia.
Medvedev sebelumnya mengecam kebijakan Amerika Serikat dan memperingatkan bahwa tekanan AS terhadap Rusia terkait konflik Ukraina dapat berujung pada konflik berskala lebih luas antara Rusia dan AS.
"Sebuah ancaman telah dibuat oleh mantan presiden Rusia (Medvedev), dan kami akan melindungi rakyat kami," ujar Trump kepada wartawan saat meninggalkan Gedung Putih untuk liburan akhir pekan di Klub Golf Bedminster, New Jersey.
Trump menegaskan bahwa ia telah menempatkan dua kapal selam nuklir AS "di wilayah yang tepat", dan menyatakan bahwa pernyataan Medvedev tidak bisa dianggap enteng.
"Saya telah memerintahkan penempatan dua kapal selam nuklir di wilayah yang tepat, untuk berjaga-jaga jika pernyataan bodoh dan provokatif ini lebih dari sekadar itu," tulis Trump di media sosial.
Peringatan Soal "Dead Hand"
Medvedev kemudian memperkuat pernyataannya melalui Telegram, dengan menyebut keberadaan sistem "Dead Hand"—sebuah sistem serangan nuklir otomatis peninggalan Uni Soviet yang didesain untuk meluncurkan balasan nuklir jika kepemimpinan nasional hancur.
Sistem ini, yang dikabarkan masih aktif, disebut Medvedev sebagai simbol kesiapsiagaan Rusia dalam menghadapi ancaman eksistensial.
Menanggapi pernyataan itu, Trump menulis di platform X bahwa Rusia sebaiknya tidak meremehkan risiko konflik global dan mengingat dua hal penting:
Rusia bukanlah Israel atau Iran.
Setiap ultimatum baru merupakan ancaman dan langkah menuju perang.
Trump menambahkan, "Jangan terjebak dalam situasi seperti Sleepy Joe!", menyindir Presiden AS saat ini, Joe Biden.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti