Pantau - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menepis pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengklaim bahwa "Meksiko melakukan apa yang kami perintahkan", dengan menegaskan bahwa kedaulatan dan kehendak rakyat tetap menjadi prinsip utama pemerintahannya.
Tegaskan Kedaulatan dan Tolak Intervensionisme AS
Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (15/8), Sheinbaum secara tegas menyatakan, "Di Meksiko, rakyatlah yang memerintah."
Ia menambahkan bahwa, "Presiden Trump punya caranya sendiri dalam berbicara," namun menegaskan bahwa satu-satunya kekuasaan yang berlaku di Meksiko adalah rakyat.
Pernyataan tersebut juga dibagikannya melalui akun media sosial X, sebagai respons langsung terhadap pernyataan Trump sehari sebelumnya.
Trump, dalam sebuah acara di Gedung Putih yang memperingati 90 tahun pengesahan Undang-Undang Jaminan Sosial pada Kamis (14/8), mengklaim keberhasilan kebijakan antimigrasi di perbatasan AS–Meksiko sebagai bukti bahwa pemerintah Meksiko tunduk pada tekanan pemerintahannya saat menjabat.
Menanggapi itu, Sheinbaum kembali menegaskan posisi negaranya yang independen dan menolak segala bentuk dominasi asing.
"Sikap kami selalu mengutamakan kemandirian bagi semua negara Amerika Latin dan Karibia," ujarnya.
Komitmen terhadap Diplomasi dan Kerja Sama Regional
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pengerahan pasukan AS ke wilayah Karibia selatan untuk memerangi kartel narkoba, Sheinbaum menegaskan bahwa Meksiko akan tetap menjaga kedaulatan dan kemandirian negaranya.
Meskipun membuka ruang kerja sama dengan AS dalam berbagai isu, Sheinbaum menyatakan bahwa pendekatan Meksiko akan selalu mengedepankan jalur diplomasi dan menggunakan mekanisme lembaga internasional dalam penyelesaian sengketa.
Ia menegaskan penolakannya terhadap politik intervensionis, dan menyerukan pentingnya solidaritas antarnegara di kawasan untuk menjaga kestabilan serta martabat masing-masing negara.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
