
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pencarian jenazah para sandera yang ditawan oleh kelompok Hamas di Jalur Gaza akan menjadi tugas yang sulit dan membutuhkan waktu.
Hamas Butuh Waktu, AS Akan Lakukan Upaya Terbaik
Dalam rapat kabinet yang digelar Kamis waktu setempat, Trump menyampaikan bahwa terdapat sekitar 28 jenazah yang masih berada di wilayah Gaza dan belum ditemukan.
“Beberapa (jenazah) akan sedikit sulit ditemukan, tetapi kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa,” ujar Trump.
Mengutip laporan The Wall Street Journal pada hari yang sama, Hamas menyatakan bahwa mereka memerlukan waktu setidaknya 10 hari untuk menemukan jenazah para sandera Israel yang telah tewas.
Situasi ini menjadi tantangan tersendiri dalam proses implementasi kesepakatan damai yang sedang berjalan.
Terkait Kesepakatan Damai dan Rencana Trump
Pada 29 September 2025, Presiden Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk mengakhiri konflik Gaza.
Rencana tersebut menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan seluruh sandera dalam waktu 72 jam.
Selain itu, rencana tersebut menetapkan bahwa Hamas dan faksi-faksi lain harus melepaskan peran dalam pemerintahan Gaza.
Pemerintahan Gaza nantinya akan dipercayakan kepada “komite Palestina yang teknokratis dan apolitis”, yang akan diawasi oleh dewan internasional yang dipimpin oleh Trump.
Satu hari sebelum pernyataan Trump soal jenazah sandera, pihak Israel dan Hamas dilaporkan telah menandatangani tahap pertama dari perjanjian damai Gaza.
Kesepakatan awal tersebut mencakup pembebasan semua sandera oleh Hamas serta penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza sebagai langkah awal menuju penyelesaian konflik yang berlarut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf