
Pantau - Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China mendorong sejumlah perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft, Amazon, dan Google untuk mulai mengalihkan produksi perangkat keras dan pusat data mereka dari China ke negara lain.
Informasi ini dilaporkan oleh Nikkei dan dikutip oleh Tech Crunch pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Ketiga perusahaan disebut mengambil langkah ini sebagai respons terhadap ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut antara dua negara adidaya tersebut.
Microsoft Pindahkan Produksi Surface dan Xbox dari China
Microsoft disebut menargetkan hingga 80 persen komponen untuk perangkat Surface dan pusat data miliknya akan diproduksi di luar China paling cepat pada tahun 2026.
Proses pemindahan ini mencakup produksi dan perakitan notebook, server generasi terbaru, serta sebagian lini produksi konsol Xbox ke kawasan Asia lainnya.
Microsoft juga telah meminta para mitra manufakturnya untuk mulai menyiapkan kapasitas produksi baru di luar China mulai tahun depan.
Amazon dan Google Lakukan Penyesuaian Rantai Pasok Global
Amazon Web Services (AWS) juga tengah meninjau ulang ketergantungannya terhadap pemasok asal China, terutama untuk kebutuhan pusat data berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence).
AWS mempertimbangkan pengurangan pembelian printed circuit board dari pemasok lama mereka, SYE, sebagai bagian dari strategi diversifikasi pasokan.
Sementara itu, Google telah menekan pemasoknya untuk meningkatkan kapasitas produksi server di Thailand.
Perusahaan tersebut juga telah mengamankan beberapa mitra produksi untuk pengadaan komponen, suku cadang, dan proses perakitan di luar China.
Tantangan Relokasi dan Eskalasi Ketegangan Dagang
Meski langkah relokasi ini menunjukkan arah yang jelas, prosesnya tidak mudah karena kompleksitas produksi perangkat keras dan kapasitas manufaktur China yang selama ini sangat unggul dan mapan.
Upaya relokasi ini juga terjadi di tengah memanasnya hubungan dagang antara AS dan China, termasuk aksi saling membalas dalam bentuk tarif impor, pembatasan ekspor komponen penting, hingga larangan penjualan teknologi strategis.
Hingga berita ini diturunkan, Microsoft, Google, dan Amazon belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Aditya Yohan