billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Presiden Brasil Lula Serukan Doktrin Amerika Latin untuk Lawan Arogansi Negara Asing

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Presiden Brasil Lula Serukan Doktrin Amerika Latin untuk Lawan Arogansi Negara Asing
Foto: (Sumber: Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyampaikan pidato pada debat umum sesi ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di Markas Besar PBB di New York, 23 September 2025. ANTARA/Xinhua/Li Rui)

Pantau - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan pembentukan “doktrin Amerika Latin” demi memperkuat kedaulatan dan kemandirian kawasan, serta menolak segala bentuk arogansi dari negara lain terhadap Brasil.

Lula Tegaskan Brasil Tak Akan Terima Arogansi dari Negara Lain

Dalam pernyataannya pada Sabtu (18/10), Lula menyampaikan bahwa dirinya tidak akan membiarkan pemimpin negara lain berbicara dengan nada merendahkan kepada Brasil.

"Kami ingin membangun doktrin Amerika Latin, dengan para guru dan siswa Amerika Latin sehingga kami dapat memimpikan sebuah benua yang merdeka, di mana tidak akan ada lagi presiden dari negara lain yang berani berbicara dengan arogan kepada Brasil, karena kami tidak akan menerimanya," tegasnya dalam acara bersama siswa sekolah menengah di Sao Bernardo do Campo.

Ia menambahkan bahwa mempertahankan kedaulatan bukan sekadar soal keberanian, tetapi menyangkut “martabat dan karakter” bangsa.

Lula menekankan pentingnya semangat kolektif di antara negara-negara Amerika Latin dalam menghadapi tekanan dari kekuatan eksternal.

Pernyataan Dikeluarkan di Tengah Ketegangan Dagang dengan AS

Pernyataan keras Lula ini disampaikan di tengah ketegangan perdagangan antara Brasil dan Amerika Serikat.

Sejak awal Agustus 2025, Washington memberlakukan tarif tambahan hingga 50 persen terhadap produk-produk Brasil.

Situasi ini membuat hubungan kedua negara sempat memanas, meskipun saat ini keduanya tengah berupaya menjalin kembali komunikasi resmi.

Pada Rabu (15/10), Lula menyatakan bahwa Brasil dan Amerika Serikat akan menggelar pertemuan bilateral guna membahas kebijakan tarif tersebut.

Sebelumnya, Lula juga telah melakukan percakapan virtual dengan Presiden AS Donald Trump pada awal Oktober 2025 sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan.

Penulis :
Ahmad Yusuf