billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Harap PM Baru Jepang Sanae Takaichi Hormati Komitmen Politik Terkait Sejarah dan Taiwan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

China Harap PM Baru Jepang Sanae Takaichi Hormati Komitmen Politik Terkait Sejarah dan Taiwan
Foto: (Sumber: Juru Bicara Kementerian Luar negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, China, Selasa (21/10/2025). ANTARA/Desca Lidya Natalia/aa..)

Pantau - Pemerintah China menyatakan harapannya agar Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi, tetap mematuhi prinsip dan komitmen politik yang telah disepakati antara kedua negara.

"Kami berharap Jepang bekerja sama dengan China, mematuhi prinsip yang tertuang dalam empat dokumen politik antara kedua negara," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing, Selasa (21/10/2025).

Guo menyampaikan bahwa posisi China terhadap Jepang tetap konsisten, khususnya terkait isu-isu sejarah dan Taiwan.

" Kami berharap Jepang menghormati komitmen politiknya atas isu-isu sejarah dan Taiwan, menjunjung tinggi fondasi hubungan bilateral, serta memajukan kemitraan strategis yang saling menguntungkan," ungkapnya.

Sanae Takaichi Ukir Sejarah sebagai PM Perempuan Pertama Jepang

Sanae Takaichi resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang setelah memenangkan pemungutan suara di parlemen pada Selasa sore.

Ia menggantikan Shigeru Ishiba yang mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri dan ketua partai pada September 2025.

Takaichi sebelumnya telah terpilih sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) pada 4 Oktober 2025, yang secara otomatis menjadikannya kandidat utama perdana menteri.

Guo Jiakun menyatakan bahwa China menghormati hasil pemungutan suara tersebut dan menganggapnya sebagai urusan internal Jepang.

" Kami mengetahui hasil pemungutan suara tersebut dan menganggapnya sebagai urusan internal Jepang. China dan Jepang adalah negara bertetangga," ujarnya.

Profil dan Karier Politik Sanae Takaichi

Lahir pada 7 Maret 1961 di Prefektur Nara, Sanae Takaichi berasal dari keluarga sederhana.

Ayahnya adalah buruh pabrik otomotif, sementara ibunya seorang polisi prefektur.

Ia menyelesaikan pendidikan di Universitas Kobe dan melanjutkan studi di Institut Pemerintahan dan Manajemen Matsushita.

Takaichi dikenal sebagai pribadi pekerja keras dan pernah menjadi penabuh drum dalam band heavy metal saat kuliah.

Sebelum terjun ke politik, ia berkarier sebagai pembawa acara televisi di TV Asahi dan Fuji TV.

Karier politiknya dimulai pada 1993 saat ia memenangkan kursi pertamanya di parlemen dan kemudian bergabung dengan Partai Demokrat Liberal (LDP).

Ia merupakan murid politik dari mantan Perdana Menteri Shinzo Abe dan pernah menjabat dalam kabinet Abe serta Fumio Kishida.

Takaichi dikenal berhaluan konservatif dan nasionalis, serta sering mengunjungi Kuil Yasukuni, situs yang kontroversial terkait sejarah militerisme Jepang.

Karena gaya kepemimpinannya yang tegas, ia kerap dijuluki “Wanita Besi” Jepang, menyamai reputasi Margaret Thatcher di Inggris.

Penulis :
Ahmad Yusuf