
Pantau - Kepolisian Malaysia berhasil menangkap lebih dari 2.000 anggota sindikat penipuan dalam operasi besar-besaran yang digelar selama sebulan terakhir di seluruh negeri. Informasi tersebut diumumkan pada Kamis (30/10) oleh aparat setempat.
Direktur Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Bukit Aman, Rusdi Isa, menyampaikan bahwa 1.303 orang ditangkap pada periode 22–28 September, sementara 790 orang lainnya merupakan pemilik akun perantara yang diduga digunakan dalam kasus penipuan perdagangan elektronik (e-commerce).
Operasi Terpadu dan Peluncuran Pusat Respons Penipuan Nasional
Operasi besar ini bertepatan dengan peluncuran Pusat Respons Penipuan Nasional (National Scam Response Center) — sebuah lembaga baru yang dibentuk untuk menekan kejahatan komersial berbasis daring, khususnya yang memanfaatkan akun palsu untuk menampung dana hasil penipuan.
Selain itu, 30 tersangka lainnya ditangkap karena diduga mengoperasikan pusat panggilan (call center) yang terlibat dalam penipuan e-commerce. Sindikat tersebut beroperasi di berbagai wilayah Malaysia dan menimbulkan kerugian sekitar 54 juta ringgit Malaysia (setara Rp213,9 miliar) dalam periode Januari–Mei 2025.
Peringatan kepada Masyarakat
Rusdi Isa menegaskan bahwa sindikat penipuan kini semakin canggih dan banyak yang beroperasi lintas negara. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak meminjamkan atau menjual akun serta kartu bank kepada pihak lain.
“Tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius karena bisa dimanfaatkan untuk kejahatan dan praktik pencucian uang,” ujarnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









