
Pantau - Para pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) menyepakati Deklarasi Gyeongju pada Sabtu, 1 November 2025, sebagai komitmen bersama untuk memperkuat perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik.
Deklarasi tersebut diadopsi pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC yang berlangsung selama dua hari di Gyeongju, Korea Selatan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 21 negara anggota APEC yang secara kolektif mewakili lebih dari setengah perekonomian global.
"Kami menegaskan kembali pandangan bersama bahwa perdagangan dan investasi yang kuat sangat penting bagi pertumbuhan dan kemakmuran kawasan Asia-Pasifik," demikian pernyataan dalam deklarasi tersebut.
Perdagangan Bebas Tanpa Rujukan ke WTO
Berbeda dari deklarasi-deklarasi sebelumnya, Deklarasi Gyeongju tidak menyebut secara eksplisit dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Penghilangan rujukan ini mencerminkan perbedaan pandangan yang semakin tajam antara kekuatan ekonomi besar dunia terkait perdagangan bebas dan kebijakan proteksionis, khususnya dari Amerika Serikat.
Sejak 2021, deklarasi KTT APEC secara konsisten memuat dukungan terhadap WTO sebagai inti sistem perdagangan multilateral berbasis aturan.
Namun tahun ini, pernyataan tersebut ditiadakan, menunjukkan perubahan arah di tengah meningkatnya ketegangan dagang global.
Meski demikian, para pemimpin APEC tetap menekankan pentingnya menciptakan lingkungan perdagangan dan investasi yang tangguh dan inklusif, serta memperdalam kerja sama ekonomi di tengah dinamika global yang terus berubah.
Fokus Baru: Kecerdasan Buatan, Demografi, dan Industri Kreatif
Deklarasi Gyeongju juga menyoroti dua agenda utama yang diusung oleh Korea Selatan selaku tuan rumah, yaitu kemajuan teknologi yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI) dan perubahan demografis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah APEC, deklarasi akhir secara resmi mengakui industri budaya dan kreatif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Asia-Pasifik.
Selain deklarasi utama, dua dokumen tambahan turut diadopsi, masing-masing berfokus pada inisiatif kecerdasan buatan dan langkah-langkah strategis dalam merespons perubahan demografi.
Langkah ini menunjukkan pergeseran perhatian APEC dari isu perdagangan semata menuju agenda transformatif yang lebih luas, termasuk inovasi teknologi dan tantangan sosial.
- Penulis :
- Aditya Yohan










