billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Eks Intelijen AS: Rudal Burevestnik Rusia Tidak Bisa Dihadang Sistem Pertahanan AS Saat Ini

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Eks Intelijen AS: Rudal Burevestnik Rusia Tidak Bisa Dihadang Sistem Pertahanan AS Saat Ini
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Peluncuran rudal balistik. ANTARA/Anadolu/py/pri.)

Pantau - Mantan perwira intelijen Korps Marinir Amerika Serikat, Scott Ritter, menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki sistem pertahanan rudal yang mampu menghadang rudal jelajah terbaru milik Rusia, Burevestnik, yang disebut-sebut memiliki kemampuan manuver ekstrem dan jangkauan luar biasa.

Rudal Burevestnik dan Poseidon Dinilai Ganggu Fondasi Pertahanan AS

Menurut Ritter, rudal Burevestnik tidak dapat ditangkal dengan sistem pertahanan rudal konvensional yang dimiliki AS saat ini.

"Untuk AS bisa mempertahankan diri dari Burevestnik, kami harus membangun sistem pertahanan rudal yang sama sekali berbeda, yang mampu melindungi wilayah Amerika 360 derajat", ungkapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa sistem semacam itu belum dimiliki dan bahkan tidak mampu dibiayai oleh Amerika Serikat.

Burevestnik diketahui mampu melakukan manuver saat terbang, membuatnya sulit dilacak dan diintersep oleh sistem pertahanan yang ada.

Selain rudal tersebut, kendaraan bawah laut tak berawak Poseidon juga disebut sangat sulit dicegat, baik oleh sistem sonar maupun teknologi intersepsi bawah laut lainnya.

Ritter menilai bahwa keberadaan Burevestnik dan Poseidon telah melemahkan fondasi sistem pertahanan rudal AS, termasuk sistem seperti Golden Dome.

Rusia Klaim Sukses Uji Coba Senjata Strategis

Presiden Rusia Vladimir Putin pada 26 Oktober 2025 mengumumkan keberhasilan uji coba rudal Burevestnik, yang diklaim sebagai “senjata unik”.

Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, menyebut bahwa dalam uji coba tersebut, rudal Burevestnik mampu menempuh jarak hingga 14.000 kilometer.

Selain itu, Rusia juga berhasil menguji kendaraan bawah laut Poseidon, yang dikembangkan untuk membawa senjata konvensional maupun nuklir.

Poseidon dirancang untuk menyerang sasaran strategis seperti gugus kapal induk, benteng pantai, serta infrastruktur penting lainnya.

Pengembangan kedua sistem senjata ini menunjukkan upaya Rusia untuk memperkuat keunggulan strategis militernya dalam menghadapi tekanan global, termasuk dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Penulis :
Gerry Eka