
Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membuka peluang kerja sama pendidikan tinggi dan riset strategis dengan Mesir, sebagai upaya memperkuat hubungan akademik dan kebudayaan antara kedua negara.
Pertemuan Diplomatik dan Komitmen Kolaborasi
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Yasser Hassan Farag Elshemy, di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, pada Kamis, 6 November 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Brian menegaskan komitmen Indonesia untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa asal Mesir melalui berbagai skema beasiswa, termasuk program Kemitraan Negara Berkembang (KNB).
“Kita akan berikan informasi tersebut kepada para mahasiswa Mesir, agar mereka bisa datang dan saling bertukar ilmu di bidang sains dan teknologi. Kami juga akan berikan detail mengenai mahasiswa Indonesia di Mesir,” ungkapnya.
Mendiktisaintek juga memberikan apresiasi terhadap pembukaan program studi Bahasa Indonesia di Universitas Al-Azhar, yang dinilai mempererat hubungan kebudayaan dan pendidikan kedua negara.
Ia berharap langkah tersebut dapat memperkuat mobilitas mahasiswa, meningkatkan kefasihan berbahasa, memperluas kesepahaman antarbudaya, dan membangun fondasi antarmanusia yang kuat.
Rencana Tindak Lanjut dan Fokus Bidang Riset
Duta Besar Yasser menyampaikan bahwa pemerintah Mesir tengah mempersiapkan program studi di bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan farmasi yang dapat diikuti oleh mahasiswa Indonesia.
“Kami juga sedang mengeksplorasi potensi kerja sama di bidang teknologi,” ia mengungkapkan.
Selain kerja sama akademik, kedua pihak sepakat menindaklanjuti kolaborasi melalui Joint Commission Meeting antara pemerintah Indonesia dan Mesir, dengan sektor pendidikan tinggi sebagai salah satu pilar utama.
Pertemuan tersebut juga membahas perpanjangan nota kesepahaman antaruniversitas yang masa berlakunya telah berakhir, sebagai bagian dari upaya memperkuat jejaring akademik kedua negara.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas kolaborasi pendidikan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mendukung visi Astacita Presiden dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang terbuka, kolaboratif, dan berdaya saing global.
Sebelumnya, Mendiktisaintek Brian Yuliarto menekankan pentingnya kolaborasi riset sebagai langkah memperkuat kemandirian ekonomi bangsa, termasuk dalam pemanfaatan logam tanah jarang, serta menjadikan riset dan skripsi sebagai solusi atas berbagai persoalan di daerah.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







