
Pantau - Presiden Lebanon Joseph Aoun meminta dukungan militer dari Prancis dan negara-negara Eropa lainnya menjelang rencana penarikan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) dari Lebanon selatan yang akan dimulai pada awal 2026.
Penarikan UNIFIL, Tanggung Jawab Keamanan Diambil Alih Penuh
Permintaan tersebut disampaikan Aoun dalam pertemuan dengan Anne-Claire Legendre, penasihat politik Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Aoun menegaskan bahwa dukungan moral tidak cukup, dan angkatan darat Lebanon memerlukan perlengkapan serta mekanisme militer yang memadai untuk menjalankan perannya secara penuh setelah UNIFIL ditarik.
Ia menyambut baik bantuan Eropa yang dapat memperkuat stabilitas dan memberikan dukungan operasional bagi angkatan darat Lebanon.
Penarikan UNIFIL akan mengalihkan sepenuhnya tanggung jawab keamanan di wilayah selatan kepada angkatan darat Lebanon, yang direncanakan memiliki kekuatan hingga 10.000 personel pada akhir 2025.
Prancis Tegaskan Komitmen Stabilitas dan Bantuan
Anne-Claire Legendre menyampaikan salam dari Presiden Emmanuel Macron dan menegaskan kembali komitmen Prancis terhadap Lebanon, termasuk dalam hal bantuan militer dan upaya rekonstruksi.
Prancis akan terus berkoordinasi dengan otoritas Lebanon untuk menjaga stabilitas di wilayah selatan pasca-penarikan UNIFIL.
Pasukan UNIFIL telah bertugas di Lebanon selatan sejak tahun 1978 dan mandat mereka akan berakhir pada Desember 2026.
- Penulis :
- Aditya Yohan








