
Pantau - Filipina pada Jumat menyerukan para menteri hukum ASEAN untuk memperdalam kerja sama dalam memerangi kejahatan dunia maya serta mengatasi isu penggunaan kecerdasan buatan di kawasan.
Seruan Marcos dalam Pembukaan ALAWMM ke-13
Dalam pidato utama pada pembukaan Pertemuan Para Menteri Hukum ASEAN ke-13 (ASEAN Law Ministers Meeting/ALAWMM) yang berlangsung dua hari di Manila, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos menyambut baik penandatanganan Perjanjian Ekstradisi ASEAN (ASEAN Extradition Treaty/AET).
Penandatanganan AET disebut sebagai wujud tekad kolektif ASEAN untuk memastikan bahwa individu yang menghadapi tuntutan pidana tidak dapat melarikan diri dari proses hukum dengan melintasi perbatasan negara.
AET juga dinilai akan memperkuat aksi regional terhadap kejahatan konvensional lintas batas.
Marcos mendorong para menteri hukum ASEAN untuk semakin memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan transnasional yang terus berkembang.
Ia menegaskan, "Saya berbicara tentang ancaman kejahatan siber serta implikasi etis dan hukum dari AI. Kita harus memastikan bahwa hukum kita dapat mengatur ruang digital secara adil dan aman," ungkapnya.
Peran Strategis ALAWMM dalam Kerja Sama Hukum ASEAN
ALAWMM, yang berdiri sejak tahun 1986, berfungsi sebagai wadah penting bagi sekretaris kehakiman, menteri kehakiman, dan jaksa agung negara-negara anggota ASEAN dalam memperkuat kerja sama hukum.
Forum ini juga berperan mendorong supremasi hukum serta meluncurkan berbagai inisiatif baru antar lembaga hukum di kawasan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








