
Pantau - Sedikitnya 25 warga Palestina tewas dalam serangkaian serangan militer Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza pada Rabu, 19 November 2025, sebagai respons terhadap tembakan yang diarahkan kepada pasukan Israel di Gaza selatan.
Serangan di Gaza: Perempuan dan Anak Jadi Korban, Pengungsi Terus Bertambah
Menurut Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, serangan udara di kawasan Al-Zeitoun, Gaza City bagian selatan, menewaskan 11 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
Bangunan yang diserang merupakan tempat berlindung bagi puluhan keluarga pengungsi.
Di persimpangan Al-Shujaiya, Gaza City bagian timur, dua serangan terpisah menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai sepuluh lainnya.
Sementara itu, di Khan Younis, Gaza bagian selatan, sedikitnya 12 orang tewas, termasuk dua anak-anak.
Basal memperingatkan bahwa jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah karena tim penyelamat masih melakukan pencarian di sejumlah lokasi terdampak.
Ia juga menjelaskan bahwa serangan yang terus berlangsung dari sore hingga malam hari membebani kapasitas tim tanggap darurat, yang saat ini bekerja dengan alat terbatas dan persediaan yang semakin menipis.
Warga melaporkan suasana panik di wilayah Al-Zeitoun dan Al-Shujaiya, dengan sejumlah keluarga mengungsi ke bagian tengah Gaza City demi mencari perlindungan.
Situasi semakin tegang karena pesawat tempur dan artileri Israel terus melakukan serangan yang dikhawatirkan akan memperparah eskalasi.
Israel Nyatakan Balasan terhadap Serangan Hamas, Serang Juga Lebanon Selatan
Militer Israel menyatakan bahwa serangan mereka merupakan balasan atas tembakan yang dilakukan militan Hamas terhadap pasukan Israel di Khan Younis, wilayah yang masih berada di bawah kendali Israel meskipun perjanjian gencatan senjata telah berlaku sejak 10 Oktober.
Tidak ada korban dari pihak militer Israel dalam insiden penembakan tersebut.
"Sebagai balasan, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mulai menyerang target-target Hamas di seluruh Jalur Gaza," ungkap pernyataan resmi militer Israel.
Militer menegaskan bahwa pasukannya akan terus melakukan operasi untuk “menumpas ancaman yang muncul.”
Rabu tersebut tercatat sebagai salah satu hari paling mematikan bagi warga Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan.
Sejak awal gencatan, sedikitnya 280 warga Palestina telah tewas, dan lebih dari 670 orang terluka akibat serangan lanjutan dari Israel.
Sejak konflik kembali pecah dua tahun lalu, hampir 70.000 warga Palestina dilaporkan tewas.
Serangan Meluas ke Lebanon, Israel Targetkan Gudang Senjata Hizbullah
Di hari yang sama, militer Israel juga melancarkan serangan udara ke Lebanon selatan dan menargetkan gudang senjata milik unit roket Hizbullah.
Gudang tersebut dinyatakan melanggar perjanjian antara Israel dan Lebanon.
Otoritas Lebanon melaporkan bahwa beberapa serangan udara diarahkan ke sasaran di wilayah tersebut, mengakibatkan sedikitnya satu orang tewas dan sebelas lainnya luka-luka.
Serangan ini terjadi sehari setelah Israel menggempur kamp pengungsi Ain al-Hilweh di Kota Sidon, Lebanon selatan, pada Selasa, 18 November, yang menewaskan sedikitnya 13 orang.
"IDF sedang beroperasi melawan kehadiran Hamas di Lebanon dan akan terus bertindak melawan teroris Hamas di mana pun mereka berada," demikian pernyataan militer Israel.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan







