
Pantau - Tim medis darurat ke-10 dari MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) tengah mempersiapkan ribuan paket bantuan musim dingin untuk warga Gaza, Palestina, sebagai respons atas kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk menjelang musim dingin.
Ribuan Bantuan Siap Disalurkan di Tengah Blokade dan Banjir
Informasi ini disampaikan melalui siaran pers resmi MER-C yang dirilis dari Jakarta pada Minggu.
Tim relawan terdiri dari dr. Nico Ghanda (spesialis kulit), dr. Anthon Vermana Ritonga (spesialis anestesi), Nadia Rosi (perawat), dan relawan lokal MER-C di Gaza.
"Insya Allah kita akan menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita di Gaza karena memang saat ini sudah mulai memasuki musim dingin", ujar dr. Anthon.
dr. Nico menambahkan bahwa dukungan dari masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan untuk kelancaran distribusi bantuan di lapangan.
"MER-C sebagai salah satu organisasi kemanusiaan yang berkesempatan masuk ke Jalur Gaza, berupaya melakukan sedikit ikhtiar untuk membantu saudara-saudara kita di Gaza yang membutuhkan", ungkapnya.
Isi bantuan yang disiapkan meliputi 500 jaket anak, 500 jaket dewasa, 500 selimut, dan 100 tenda.
Bantuan ini ditujukan untuk pengungsi yang menghadapi suhu dingin ekstrem di tengah keterbatasan fasilitas dan logistik.
Krisis Kemanusiaan Diperparah Banjir dan Pembatasan Bantuan
Musim dingin yang mulai melanda Gaza membawa hujan deras dan menyebabkan lokasi pengungsian kebanjiran, bahkan membuat sejumlah tenda roboh.
Kondisi ini memperparah penderitaan warga yang telah lebih dulu terdampak konflik dan blokade ketat yang diberlakukan oleh Israel, yang membatasi masuknya bantuan kemanusiaan.
MER-C adalah organisasi sosial kemanusiaan yang fokus pada kegawatdaruratan medis, dengan misi memberikan pelayanan medis kepada korban perang, konflik, bencana, maupun krisis kemanusiaan baik di dalam maupun luar negeri.
- Penulis :
- Gerry Eka







