Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Sebut Penguncian Radar ke Jet Jepang Sesuai Hukum Internasional, Ketegangan di Asia Timur Meningkat

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

China Sebut Penguncian Radar ke Jet Jepang Sesuai Hukum Internasional, Ketegangan di Asia Timur Meningkat
Foto: (Sumber : Juru bicara Kementerian Pertahanan China Zhang Xiaogang (ANTARA/Desca Lidya Natalia).)

Pantau - Kementerian Pertahanan China menyatakan bahwa tindakan angkatan lautnya yang mengarahkan radar pengendali tembakan ke jet-jet tempur Jepang telah sesuai hukum internasional.

Versi China atas Insiden Penguncian Radar

Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Zhan Xiaogang, mengatakan bahwa "Kapal induk Liaoning melakukan latihan di laut lepas di perairan sebelah timur Selat Miyako, yang sepenuhnya sesuai dengan hukum dan praktik internasional", ungkapnya.

Jepang sebelumnya memprotes tindakan dua jet tempur J-15 China yang mengarahkan radar mereka secara bergantian ke pesawat F-15 ASDF di perairan tenggara Okinawa.

Insiden pertama terjadi Sabtu pukul 16.32–16.35 waktu setempat ketika J-15 yang lepas landas dari Liaoning mengunci radar pengendali tembakan ke F-15 yang mencoba mencegah pendekatan jet China ke wilayah udara Jepang.

Insiden kedua terjadi pukul 18.37–19.08 ketika J-15 kembali mengunci radar ke F-15 lainnya di area yang sama.

"Namun, Jepang-lah yang justru berniat buruk mengikuti dan mengganggu tindakan China dengan berkali-kali mengirim pesawat untuk menerobos ke dalam area latihan yang telah ditetapkan dan diumumkan oleh China", ujar Zhan.

Ia menyatakan bahwa Jepang memutarbalikkan fakta dan menuduh operasi China secara keliru.

"Kami menyatakan ketidakpuasan dan penolakan yang kuat terhadap provokasi dan upaya menyesatkan opini publik yang dilakukan oleh Jepang", tegasnya.

Respons Jepang dan Meningkatnya Ketegangan Kawasan

Zhan menuding Jepang semakin gencar melakukan provokasi dan gangguan keamanan militer.

"Apa sebenarnya yang ingin dicapai? Hal ini sudah diketahui oleh dunia", ujarnya sambil menyinggung Jepang yang disebutnya "kembali memilih jalan sesat militerisme."

"Mereka pasti akan terjerumus ke dalam jurang kehancuran yang tidak terselamatkan. Kami mendesak pihak Jepang untuk benar-benar menyadari situasi saat ini, melakukan introspeksi dan mengoreksi kesalahan", tambahnya.

Ia meminta Jepang untuk tidak "berada di posisi berseberangan dengan rakyat China dan komunitas internasional."

Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan tidak ada kerusakan pada pesawat maupun personel mereka, tetapi menilai tindakan China berbahaya dan melampaui batas keselamatan penerbangan.

"Kami sangat menyesalkan insiden ini. Kami telah melayangkan protes keras kepada pihak China dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang", ungkap Kemhan Jepang.

Latihan lepas-landas dan pendaratan jet tempur serta helikopter China ini merupakan yang pertama dikonfirmasi di sekitar Jepang sejak China mengoperasikan kapal induk ketiganya, Fujian.

Ketegangan meningkat sejak awal November setelah PM Jepang Sanae Takaichi menyatakan bahwa aksi militer China terhadap Taiwan dapat mengancam kelangsungan hidup Jepang.

Pernyataan itu dipandang sebagai sinyal kemungkinan keterlibatan Pasukan Bela Diri Jepang jika terjadi konflik.

China membalas dengan menangguhkan impor produk laut Jepang, memutus dialog tingkat tinggi, membatasi perjalanan dan studi ke Jepang, menghentikan rilis film Jepang, serta mengancam respons tegas jika Tokyo terlibat dalam isu Taiwan.

Beijing juga dilaporkan mengerahkan lebih dari 100 kapal angkatan laut dan penjaga pantai di perairan Asia Timur.

Penulis :
Ahmad Yusuf