
Pantau - Amerika Serikat disebut memberi tekanan kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy agar menyerahkan sebagian wilayah Ukraina demi mencapai kesepakatan perdamaian dalam pembicaraan antara Washington dan Kiev, menurut laporan Axios yang mengutip dua pejabat Ukraina.
Tekanan Diplomatik dan Perubahan Rencana Perdamaian
Zelenskyy disebut berada dalam tekanan meningkat dari AS untuk menyetujui kehilangan wilayah yang signifikan serta konsesi tambahan sebagai bagian dari inisiatif perdamaian Presiden AS Donald Trump, termasuk isu wilayah dan pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhzhia.
Kiev meyakini bahwa setelah Steven Witkoff yang merupakan utusan khusus Trump dan Jared Kushner melakukan perjalanan ke Moskow dan berbicara selama lima jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, tawaran AS kepada Ukraina justru menjadi lebih buruk.
Seorang pejabat AS menyatakan bahwa pemerintahan Trump juga mendesak Putin agar melonggarkan tuntutan yang diajukan Rusia.
Laporan Axios mengungkap bahwa Amerika Serikat telah mengirim versi terbaru rencana perdamaian kepada Ukraina pada Jumat.
Hal ini berbeda dengan klaim Zelenskyy yang menyebut ia belum sempat membacanya sebelum panggilan teleponnya dengan Witkoff dan Kushner pada Sabtu.
Respons Kiev dan Sikap AS terhadap Proses Negosiasi
Setelah tiga hari pembahasan antara delegasi AS dan Ukraina, Kiev menilai bahwa Witkoff dan Kushner menginginkan jawaban "ya" secara jelas dari Zelenskyy selama panggilan telepon dua jam tersebut.
Pemerintahan AS memandang kunjungan Zelenskyy ke London sebagai upaya mengulur waktu dan menganggap tindakan tersebut tidak membantu proses perdamaian.
Menurut laporan Axios, pejabat Ukraina meyakini Amerika Serikat berusaha menjauhkan Zelenskyy dari para pemimpin Eropa agar tekanan Washington lebih efektif.
Seruan kehati-hatian dari negara-negara Eropa kepada Ukraina dinilai Washington sebagai hambatan besar bagi kesepakatan damai yang ingin segera dicapai AS.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







