Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Presiden Meksiko Minta PBB Intervensi Cegah Eskalasi antara AS dan Venezuela, Tawarkan Diri Jadi Mediator

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Presiden Meksiko Minta PBB Intervensi Cegah Eskalasi antara AS dan Venezuela, Tawarkan Diri Jadi Mediator
Foto: (Sumber: Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. ANTARA/Xinhua/Francisco Canedo/aa..)

Pantau - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera turun tangan mencegah eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela, menyusul peningkatan kehadiran militer AS di kawasan Karibia dan kebijakan blokade terhadap kapal minyak Venezuela.

Sheinbaum menegaskan bahwa penyelesaian konflik harus dilakukan melalui jalur damai dan dialog, tanpa campur tangan militer atau tekanan ekonomi yang merugikan rakyat sipil.

Meksiko Serukan Solusi Damai, Kritik Tekanan Ekonomi

"Tidak boleh ada campur tangan asing, penyelesaian konflik harus dilakukan secara damai, dan dialog untuk perdamaian harus diutamakan. Kami menyerukan kepada PBB untuk menjalankan perannya," ujar Presiden Sheinbaum.

Ia menambahkan bahwa hingga kini PBB belum menunjukkan langkah nyata untuk mencegah konflik terbuka yang dapat berujung pada pertumpahan darah di kawasan.

"Kami belum melihat PBB bertindak untuk mencegah pertumpahan darah dan memastikan bahwa solusi damai bagi konflik selalu diupayakan. Itulah posisi kami," tegasnya.

Meskipun tidak secara langsung mengkritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Sheinbaum menolak penggunaan tekanan ekonomi sebagai alat politik luar negeri.

"Masalah dengan blokade adalah bahwa kebijakan itu tampaknya menargetkan pemerintah, tetapi pada kenyataannya merugikan rakyat. Ini terjadi di Kuba: terlepas dari pandangan seseorang terhadap pemerintahnya, blokade merugikan warga biasa," ujarnya.

Tawarkan Diri Jadi Mediator, Respons Terhadap Kebijakan Trump

Presiden Meksiko juga menyatakan kesiapannya untuk bertindak sebagai mediator dalam konflik antara Amerika Serikat dan Venezuela.

"Para pihak perlu menghubungi kami dengan sebuah proposal. Jika tidak, mediator harus dicari untuk membantu mencegah konflik di kawasan tersebut," kata Sheinbaum.

Pernyataan ini muncul sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan blokade penuh terhadap kapal-kapal minyak yang dikenai sanksi dan masuk atau keluar dari Venezuela.

Trump menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggunakan pendapatan minyak untuk membiayai berbagai kejahatan, termasuk "terorisme narkoba, perdagangan manusia, pembunuhan, dan penculikan."

Pemerintah Venezuela secara tegas membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa tindakan Amerika Serikat melanggar hukum internasional.

Pemerintah di Caracas juga memperingatkan bahwa langkah AS dapat menyeret kawasan ke dalam konflik berskala besar yang berisiko meniru skenario panjang dan mahal seperti Perang Vietnam.

Penulis :
Aditya Yohan