Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Jepang dan Asia Tengah Umumkan Inisiatif Strategis Baru: Fokus Mineral Kritis, Konektivitas, dan Energi Hijau

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Jepang dan Asia Tengah Umumkan Inisiatif Strategis Baru: Fokus Mineral Kritis, Konektivitas, dan Energi Hijau
Foto: (Sumber: Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi. ANTARA/Anadolu/py.)

Pantau - Jepang bersama lima negara Asia Tengah resmi meluncurkan sejumlah inisiatif kerja sama strategis, termasuk penguatan rantai pasokan mineral kritis, dalam pertemuan puncak perdana Dialog Asia Tengah plus Jepang yang digelar di Tokyo, Sabtu, 20 Desember 2025.

Pertemuan ini dihadiri oleh Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi dan para pemimpin negara Asia Tengah, yaitu Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Kyrgyzstan Sadyr Zhaparov, Tajikistan Emomali Rahmon, Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov, dan Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev.

Tiga Area Prioritas: Mineral Kritis hingga Konektivitas Digital

Dalam pertemuan tersebut, disepakati tiga area kerja sama prioritas: Penghijauan dan Ketahanan, Konektivitas, serta Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Pada sektor Penghijauan dan Ketahanan, kerja sama akan difokuskan pada transisi energi, mitigasi risiko bencana, langkah-langkah perubahan iklim, dan penguatan rantai pasokan mineral penting—komponen vital dalam industri teknologi dan energi bersih.

Sementara di bidang Konektivitas, kedua pihak berkomitmen mendorong pembangunan Rute Transportasi Internasional Trans-Kaspia, serta meluncurkan Kemitraan Kerja Sama AI Jepang–Asia Tengah untuk memperkuat integrasi digital.

Tak hanya itu, Jepang dan negara Asia Tengah juga menargetkan investasi proyek bisnis senilai 3 triliun yen (setara Rp317,5 triliun) dalam lima tahun ke depan, termasuk di sektor kesehatan dan medis.

Asia Tengah Diakui Sebagai Kawasan Kunci di Peta Geopolitik

Perdana Menteri Sanae Takaichi menyatakan bahwa posisi Asia Tengah di kancah internasional kian penting, terutama dalam konteks dinamika global saat ini.

"Kehadiran Asia Tengah di arena internasional telah meningkat, di tengah perubahan situasi internasional di dalam dan sekitar kawasan tersebut selama 21 tahun terakhir," ungkapnya.

Takaichi juga menegaskan nilai strategis Asia Tengah yang terletak di persimpangan antara Eropa dan Asia, sekaligus sebagai kawasan dengan sumber daya energi dan mineral yang besar, serta potensi pertumbuhan ekonomi dan demografis yang signifikan.

Selama forum berlangsung, lebih dari 150 dokumen kerja sama ditandatangani dan dipresentasikan, mencerminkan antusiasme tinggi baik dari sektor publik maupun swasta.

Takaichi turut mengadakan pertemuan empat mata dengan masing-masing kepala negara Asia Tengah untuk memperkuat dialog bilateral.

Inisiatif ini menandai fase baru hubungan Jepang dan Asia Tengah dalam membangun kawasan yang lebih terhubung, tangguh, dan berkelanjutan secara ekonomi maupun geopolitik.

Penulis :
Gerry Eka