
Pantau.com - Pupus sudah mimpi Atallah Fayoumi, remaja 17 tahun dari bagian timur Kota Gaza, untuk bisa menjadi pemain sepakbola terkenal.
Atallah harus mengubur mimpinya karena kakinya harus diamputasi akibat ulah penembak jitu Israel yang menembak kakinya dalam protes rakyat Palestina di dekat perbatasan Jalur Gaza-Israel, 13 April 2018.
"Ketika saya ditembak, saya tidak tahu bahwa setelah tiga hari, kaki saya akan diamputasi," kata Atallah dengan raut muka sedih.
Baca juga: Israel Bantah Dalangi Pembunuhan Imam Palestina di Malaysia
Hingga kini, Atallah masih dirawat di Departemen Ortopedik di Rumah Sakit Shiffa di Kota Gaza.
Ayah Atallah, Jamil Fayoumi mengatakan, luka yang diderita anaknya diperparah lantaran perawatannya tertunda ketika memerlukan operasi darurat usai penembakan. Kala itu, pihak Israel menolak untuk memberi izin untuk meninggalkan Jalur Gaza dan pergi ke Tepi Barat Sungai Jordan atau ke satu rumah sakit Israel.
Atallah bukan satu-satunya korban yang harus menerima kenyataan pahit kakinya harus diamputasi selama empat pekan terakhir. Banyak korban yang tertembak harus menjalani amputasi bagian atas atau bawah tubuhnya.
Baca juga: Polisi Malaysia Rilis Foto Pelaku Penembakan Imam Palestina
Pekan lalu, anak lelaki yang berusia 11 tahun bernama Abul Rahman Noufal ditembak di kaki kirinya dan ia menderita pendarahan parah serta tulangnya remuk. Ibunya mengatakan ia ditembak di kaki cuma gara-gara ia berdiri di dekat perbatasan dan menyaksikan pawai.
Dalam kasus itu, pihak Israel memperbolehkan untuk memindahkan anak lelaki itu ke rumah sakit di Kota Ramallah di Tepi Barat untuk memperoleh perawatan medis yang lebih baik. Namun, karena lukanya terlalu parah, kakinya akhirnya harus diamputasi juga.
- Penulis :
- Adryan N