billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Facebook Bekukan Akun yang Digunakan Intelijen Rusia Sebarkan Pesan Palsu

Oleh Lilis Varwati
SHARE   :

Facebook Bekukan Akun yang Digunakan Intelijen Rusia Sebarkan Pesan Palsu

Pantau.com - Facebook membekukan jaringan akun yang digunakan oleh intelijen militer Rusia untuk menabur pesan-pesan palsu secara daring. Sasaran mereka yakni Ukraina dan negara-negara lain di Eropa Timur.

"Walaupun orang-orang di belakang jaringan ini berusaha menutupi identitas dan koordinasi mereka, penyelidikan yang kami lakukan menemukan keterkaitan dengan dinas intelijen militer Rusia," kata Facebook dalam pernyataannya.

Facebook, yang telah bergelut menghentikan pemerintah dan kelompok-kelompok politik menggunakan platformnya untuk menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan, secara berkala mengumumkan bahwa pihaknya telah menghentikan gerakan penyampaian informasi yang salah dari berbagai negara, termasuk Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Baca juga: Zuckerberg Sadar Pendekatan Baru Facebook akan 'Membuat Banyak Orang Marah'

Moskow sebelumnya membantah tuduhan yang dilancarkan negara-negara Barat bahwa Rusia melakukan campur tangan. Termasuk terkait temuan Jaksa Khusus AS Robert Mueller bahwa Rusia menggunakan akun-akun media sosial dalam upaya untuk memengaruhi hasil pemilihan presiden AS pada 2016.

Kepala kebijakan keamanan siber Facebook Nathaniel Gleicher mengatakan, operasi terbaru Rusia telah menggunakan lebih dari 100 akun di Facebook serta platform berbagi foto, Instagram, untuk membuat sosok-sosok palsu yang kerap berpura-pura sebagai wartawan di negara-negara yang diincar.

Baca juga: Kanada Desak Iran Segera Kirimkan Kotak Hitam Ukraina Airlines ke Perancis

Akun-akun tersebut kemudian mengontak media dan politisi setempat untuk menabur cerita palsu soal masalah politik yang memecah-belah, seperti dugaan korupsi, ketegangan antarsuku di semenanjung Crimea serta penembakan jatuh pesawat maskapai Malaysia di Ukraina pada 2014.

Facebook juga mengatakan sudah membekukan dua kelompok akun lainnya yang tidak terkait dengan operasi Rusia. Satu di antaranya memiliki kaitan dengan jaringan Iran, yang menargetkan AS, dan satu lainnya berkaitan dengan sebuah perusahaan humas di Vietnam.

Penulis :
Lilis Varwati