Pantau - Aktor sekaligus sutradara Reza Rahadian menyampaikan pandangannya terkait makna kemerdekaan dalam wawancara bersama wartawan di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Menurut Reza, kemerdekaan tidak cukup dimaknai sebatas pengakuan historis, melainkan harus diiringi dengan pemenuhan hak-hak sipil dan kebebasan berpikir serta berpendapat.
“Buat saya makna kemerdekaan itu sangat relate dengan pemenuhan hak-hak sipil, kemudian juga bermakna atas kebebasan berpikir dan berpendapat,” ungkapnya.
Pemerataan Kemerdekaan Masih Jadi Tantangan
Reza mengingatkan bahwa meskipun Indonesia secara resmi merdeka sejak 17 Agustus 1945, tidak semua lapisan masyarakat telah merasakan pemerataan manfaat dari kemerdekaan tersebut.
“By default kita memang bangsa yang merdeka. Secara sejarah itu faktanya, tapi apakah pemerataan tentang kemerdekaan itu sudah bisa dinikmati oleh semua orang? Itu pertanyaan yang berbeda,” ia menekankan.
Ia menilai bahwa setiap generasi memiliki tantangan dan pekerjaan rumahnya masing-masing dalam memperluas makna kemerdekaan secara adil dan merata.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang menurut saya setiap zaman akan memiliki PR-nya sendiri. Nah itu fungsi pemerintah untuk kemudian mendorong adanya pemerataan,” ujarnya.
Seni dan Kreativitas Sebagai Pilar Kemajuan Bangsa
Sebagai pelaku seni, Reza turut menyoroti pentingnya budaya dan kreativitas dalam pembangunan nasional.
Ia berharap pada momentum Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap dunia seni.
“Harapannya di bidang seni, ya tentu bagaimana agar seni bisa dilihat sebagai sesuatu yang sangat potensial untuk mendukung kemajuan bangsa ini,” tuturnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
