Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Legislatif Fasilitasi Pemulangan 13 Warga Garut dan Tasikmalaya yang Jadi Korban Penipuan Kerja di Kalbar

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Legislatif Fasilitasi Pemulangan 13 Warga Garut dan Tasikmalaya yang Jadi Korban Penipuan Kerja di Kalbar
Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Imas Aan Ubudiah (kedua kiri) bersama 13 warga Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, yang menjadi korban penipuan perekrutan pekerja sawit di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19/11/2025 (sumber: ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Pantau - Sebanyak 13 warga asal Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, berhasil dipulangkan setelah menjadi korban penipuan lowongan kerja di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat.

Mereka ditipu oleh perekrut yang menjanjikan pekerjaan sebagai buruh perkebunan dengan gaji layak, namun akhirnya ditelantarkan di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, tanpa pekerjaan maupun tempat tinggal.

Anggota Komisi VI DPR RI, Imas Aan Ubudiah, memfasilitasi proses pemulangan para korban tersebut ke kampung halaman mereka.

"Alhamdulillah semuanya kembali dengan selamat. Ini kewajiban saya untuk memastikan warga saya tidak dibiarkan terlantar di daerah lain," ungkapnya.

Imas Aan Ubudiah merupakan legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Barat XI yang meliputi Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya.

Kronologi Penipuan dan Penelantaran

Kasus ini bermula dari laporan bahwa terdapat 10 warga Garut dan 3 warga Tasikmalaya yang terlantar di Kalimantan Barat.

Mereka sebelumnya dijanjikan pekerjaan sebagai buruh kelapa sawit oleh seorang perekrut, dengan iming-iming gaji yang layak.

Para korban sempat bekerja selama empat bulan, namun tidak pernah menerima gaji seperti yang dijanjikan.

Setelah itu, mereka kembali dijanjikan pekerjaan baru oleh perekrut yang sama, kali ini di wilayah Sungai Raya, Kubu Raya.

Namun saat tiba di lokasi baru tersebut, mereka justru ditelantarkan tanpa pekerjaan, tempat tinggal, maupun kejelasan nasib dari pihak perekrut.

Imbauan dan Langkah Lanjutan

Imas menyayangkan peristiwa tersebut dan menyebut para korban sebagai "pejuang nafkah keluarga, tetapi malah diperdaya sesama warga kita sendiri. Mudah-mudahan ke depan tidak lagi terjadi korban seperti ini," ia mengungkapkan.

Ia juga akan mendorong proses hukum terhadap perekrut yang diduga melakukan penipuan dan penelantaran.

Selain itu, ia meminta pemerintah daerah dan aparat desa untuk lebih aktif melakukan pengawasan terhadap tawaran kerja yang diterima warga agar tidak mudah tergiur pekerjaan yang tidak jelas asal-usulnya.

Imas menegaskan bahwa pemulangan para korban adalah bagian dari tanggung jawab moral dan politiknya sebagai wakil rakyat.

Penulis :
Leon Weldrick