
Pantau - Aktris Nana Mirdad mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan membagikan informasi, khususnya terkait aksi demonstrasi yang tengah berlangsung di berbagai wilayah, guna menghindari penyebaran hoaks.
Serukan Keselamatan dan Fokus dalam Aksi, Nana Minta Warga Tak Terprovokasi
Melalui unggahan di Instagram Story pada Minggu, 31 Agustus 2025, Nana mengimbau masyarakat untuk hanya mengakses berita dari sumber yang kredibel.
"Berhati-hati juga dalam memilah dan sharing berita mana yang benar dan tidak," tulisnya.
Istri aktor Andrew White ini menekankan pentingnya menjaga keselamatan, terutama bagi masyarakat yang turun langsung ke jalan untuk menyuarakan aspirasi.
Ia juga mengingatkan bahwa perjuangan di jalanan maupun di media sosial harus dilakukan secara bijak demi masa depan bangsa.
"Perjuangkan semua yang memang harus diperjuangkan, tapi semoga semua yang turun ke jalan tetap berhati-hati banget, jangan mudah terprovokasi ya," ungkapnya.
Nana juga menyoroti pentingnya menjaga fasilitas umum dan fokus pada tujuan utama aksi.
"Harus pintar-pintar menjaga fokus agar enggak gampang terhasut," ia menambahkan.
Politik Bukan Lagi Tabu, Media Sosial Jadi Medan Pertarungan Informasi
Dalam unggahan lainnya, Nana menyampaikan bahwa berbicara tentang politik dan demonstrasi bukanlah hal yang tabu di masa sekarang.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam isu-isu sosial merupakan bentuk kesadaran terhadap realita yang sedang terjadi.
Ia juga menyebut bahwa media sosial kini telah menjadi medan pertarungan informasi, dan masyarakat sipil memiliki daya ingat yang kuat terhadap berbagai peristiwa.
"Pray and do our best for Indonesia (berdoa dan lakukan yang terbaik untuk Indonesia) yang lebih baik," ujarnya.
Aksi demonstrasi diketahui terjadi sejak Senin, 25 Agustus 2025, di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di depan Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta.
Massa aksi terdiri dari mahasiswa, pelajar, dan kelompok masyarakat yang menyuarakan sejumlah tuntutan seperti pemangkasan tunjangan DPR, transparansi, dan penolakan terhadap beberapa RUU kontroversial.
Aksi berlanjut pada Kamis, 28 Agustus 2025, dengan bergabungnya kelompok buruh yang menuntut kenaikan upah.
Dalam aksi tersebut, seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis Brimob saat mengantar pesanan.
Insiden tersebut memicu kemarahan publik dan mendorong tuntutan agar dilakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kejadian tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf