Pantau Flash
HOME  ⁄  Hiburan

Produser Big Mouth: Animasi Dewasa Kini Telah Menjadi Tontonan Arus Utama Berkat Eksplorasi Tema Kompleks

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Produser Big Mouth: Animasi Dewasa Kini Telah Menjadi Tontonan Arus Utama Berkat Eksplorasi Tema Kompleks
Foto: (Sumber: Tampilan grup Huntr/x dalam film animasi "KPop Demon Hunters" di platform Netflix. (Netflix))

Pantau - Produser serial animasi Big Mouth, Hannah Myers, menyatakan bahwa animasi dewasa telah mengalami transformasi besar dari tontonan untuk kalangan terbatas menjadi tontonan arus utama (mainstream).

"Sepanjang waktu saya terlibat di animasi, ada begitu banyak acara yang masuk dengan semangat zaman yang lebih luas. Dulu ada The Simpsons, tapi saya pikir animasi dewasa telah menjadi lebih mainstream," ungkapnya.

Myers menyampaikan hal tersebut dalam wawancara terkait perkembangan industri animasi, khususnya di era setelah pandemi COVID-19.

Dari Hiburan Alternatif ke Media Cerita yang Kompleks

Menurut Myers, pergeseran ini terjadi karena keberanian para kreator dan produser dalam mengeksplorasi tema-tema kompleks serta cerita yang lebih matang dan relevan bagi penonton dewasa.

Ia mengungkapkan bahwa animasi dewasa kini lebih menyesuaikan diri dengan budaya populer dan selera audiens masa kini.

"Saya datang ke animasi dewasa pada waktu yang menarik," ujarnya.

Pandemi COVID-19 turut menjadi katalisator dalam pertumbuhan animasi dewasa, karena produksi animasi relatif lebih fleksibel dalam sistem kerja jarak jauh dibandingkan produksi live-action.

"(Orang-orang) harus beradaptasi dengan kerja jarak jauh akibat pandemi. Setiap acara televisi (dibuat untuk) membantu semua orang belajar dari rumah," tambahnya.

Selama pandemi, banyak produksi live-action terhambat, sementara animasi terus berkembang karena bisa tetap diproduksi dari rumah dengan dukungan teknologi.

"Ini terus bertahan di saat kita tidak banyak melihat komedi live-action," jelasnya.

Ruang Baru bagi Cerita Perempuan dan Identitas Beragam

Myers juga menyoroti pengalaman internasional Big Mouth, di mana setiap sketsa direkam dalam bahasa asli negara yang ditampilkan.

Proses ini melibatkan pemilihan aktor lokal dan rekaman yang kompleks, namun dinilai memperluas jangkauan global serial tersebut.

Ia menyebut pengalaman bekerja di Big Mouth sebagai "sekolah pascasarjana komedi", karena membantunya menerjemahkan keahlian produksi dari format live-action ke animasi.

Myers berharap ke depan semakin banyak cerita dalam animasi dewasa yang berpusat pada karakter perempuan dan identitas yang lebih beragam.

Secara tradisional, animasi kerap dianggap sebagai media untuk remaja laki-laki, namun ia melihat masih banyak segmen penonton yang belum tergarap.

"'Big Mouth melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menggabungkan cerita perempuan. Ini adalah pertunjukan tentang pubertas, dan kami dapat mengeksplorasi semua gender, semua identitas. Saya harap pembuat acara juga terus melakukan itu, karena ada penontonnya," ia menegaskan.

Penulis :
Ahmad Yusuf