
Pantau - Konsumen Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menanggung lebih dari separuh total biaya tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump pada tahun 2025.
Informasi ini tercantum dalam laporan sejumlah analis Goldman Sachs yang dipublikasikan pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Konsumen Jadi Pihak Paling Terdampak
Menurut laporan tersebut, hingga akhir tahun 2025, sekitar 55 persen dari total biaya tarif akan dibayar oleh konsumen AS.
Sementara itu, 22 persen akan ditanggung oleh pelaku usaha dalam negeri, 18 persen oleh eksportir asing, dan sekitar 5 persen dari total biaya akan dihindari melalui pengelakan pembayaran.
“Namun demikian, saat ini, pelaku usaha AS kemungkinan menanggung porsi biaya yang lebih besar karena beberapa tarif baru saja diberlakukan sehingga butuh waktu untuk menaikkan harga ke konsumen serta menegosiasikan harga impor yang lebih rendah dengan pemasok asing,” tulis laporan tersebut.
Tarif Baru Dorong Kenaikan Inflasi
Para ekonom dalam laporan itu menjelaskan bahwa berbeda dengan kebijakan tarif tahun 2019, kali ini perusahaan cenderung menunda kenaikan harga kepada konsumen.
Hal tersebut dilakukan karena “perusahaan mungkin menunggu lebih lama kali ini” untuk menyesuaikan harga, sambil melihat apakah tarif baru akan tetap diberlakukan di tengah proses gugatan hukum yang sedang berjalan.
Goldman Sachs juga mencatat bahwa kebijakan tarif AS telah meningkatkan harga pengeluaran konsumsi pribadi inti sebesar 0,44 persen sejak awal tahun.
Dampaknya, tarif tersebut diperkirakan akan mendorong tingkat inflasi yang dipantau ketat mencapai 3 persen pada Desember 2025.
- Penulis :
- Aditya Yohan