Pantau - Lama tak terdengar setelah tidak lagi menjadi pengacara Bharada Richard Eliezer dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Deolipa Yumara kini menjadi kuasa hukum wali murid SDN Pondok Cina (Pocin) 1 yang tengah menghadapi polemik relokasi.
"Saya diberi kuasa oleh wali murid untuk mendampingi mereka dalam hal mempertahankan sekolah ini. Jadi saya akan hajar lewat UU Perlindungan Anak yang salah dari Pemkot Depok dengan melaporkan ke polisi," kata Deolipa kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Deolipa menambahkan, sekolah tersebut jangan diperlakukan semena-mena oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Pasalnya, SDN Pocin 1 ini merupakan aset warga.
Baca juga: Akhirnya! Akses SDN 1 Pondok Cina Depok Dibuatkan Tangga, Netizen: Harus Viral Dulu
"Sekolah ini bukan milik Pemda Depok, sekolah ini aset warga wilayah Kota Depok, aset negara, bukan aset pemerintah. Nah, ini adalah aset warga, jadi (Pemkot) nggak boleh semena-mena," kata Deolipa.
Deolipa menegaskan, akan membawa polemik relokasi SDN Pocin 1 ke ranah pidana lantaran mengganggu mental siswa sekolah tersebut.
"Apalagi di sini ada anak lagi sekolah, jadi kita akan buat laporan dugaan tindak pidana. Kalau dipaksa dilakukan penggusuran, tentu yang sakit kan anak-anak, ada kekerasan terhadap mental anak di sini," tutupnya.
Baca juga: Ortu dan Siswa Tidur di Sekolah gegara Isu SDN Pocin 1 Digusur Minggu Subuh
Sebelumnya diberitakan, akses masuk siswa dan guru SDN 1 Pondok Cina, Kota Depok, terputus akibat proyek pelebaran trotoar di Jalan Margonda. Peristiwa itu pun viral di media sosial, Rabu (9/11/2022).
Trotar yang dibuat jauh lebih tinggi dari gerbang sekolah, sehingga siswa harus loncat atau dibantu orang dewasa untuk masuk ke sekolahnya.
Usai viral di media sosial dan dikecam banyak publik, tak lama kemudian beredar video Satgas PUPR Kota Depok sedang membuatkan akses jalan berupa tangga.
Baca juga: Komisi X DPR Desak Kemendikbud Turun Tangan soal SDN Pocin 1 Depok
“Satgas PUPR Kota Depok sedang membuat tangga sementara di SDN Pocin 1,” tulis akun Instagram @depok24jam, dikutip Pantau.com.
dalam video tampak sejumlah pekerja sedang membuatkan tangga untuk akses ke sekolah.
“Sebelumnya siswa dan orangtua kesulitan memasuki akses sekolah tersebut karena dinilai ketinggian akibat pembangunan trotoar,” tulisnya.
"Saya diberi kuasa oleh wali murid untuk mendampingi mereka dalam hal mempertahankan sekolah ini. Jadi saya akan hajar lewat UU Perlindungan Anak yang salah dari Pemkot Depok dengan melaporkan ke polisi," kata Deolipa kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Deolipa menambahkan, sekolah tersebut jangan diperlakukan semena-mena oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Pasalnya, SDN Pocin 1 ini merupakan aset warga.
Baca juga: Akhirnya! Akses SDN 1 Pondok Cina Depok Dibuatkan Tangga, Netizen: Harus Viral Dulu
"Sekolah ini bukan milik Pemda Depok, sekolah ini aset warga wilayah Kota Depok, aset negara, bukan aset pemerintah. Nah, ini adalah aset warga, jadi (Pemkot) nggak boleh semena-mena," kata Deolipa.
Deolipa menegaskan, akan membawa polemik relokasi SDN Pocin 1 ke ranah pidana lantaran mengganggu mental siswa sekolah tersebut.
"Apalagi di sini ada anak lagi sekolah, jadi kita akan buat laporan dugaan tindak pidana. Kalau dipaksa dilakukan penggusuran, tentu yang sakit kan anak-anak, ada kekerasan terhadap mental anak di sini," tutupnya.
Baca juga: Ortu dan Siswa Tidur di Sekolah gegara Isu SDN Pocin 1 Digusur Minggu Subuh
Sebelumnya diberitakan, akses masuk siswa dan guru SDN 1 Pondok Cina, Kota Depok, terputus akibat proyek pelebaran trotoar di Jalan Margonda. Peristiwa itu pun viral di media sosial, Rabu (9/11/2022).
Trotar yang dibuat jauh lebih tinggi dari gerbang sekolah, sehingga siswa harus loncat atau dibantu orang dewasa untuk masuk ke sekolahnya.
Usai viral di media sosial dan dikecam banyak publik, tak lama kemudian beredar video Satgas PUPR Kota Depok sedang membuatkan akses jalan berupa tangga.
Baca juga: Komisi X DPR Desak Kemendikbud Turun Tangan soal SDN Pocin 1 Depok
“Satgas PUPR Kota Depok sedang membuat tangga sementara di SDN Pocin 1,” tulis akun Instagram @depok24jam, dikutip Pantau.com.
dalam video tampak sejumlah pekerja sedang membuatkan tangga untuk akses ke sekolah.
“Sebelumnya siswa dan orangtua kesulitan memasuki akses sekolah tersebut karena dinilai ketinggian akibat pembangunan trotoar,” tulisnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino
