Pantau - Keluarga mengharapkan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu memperoleh hukuman yang adil atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat. Eliezer dijadwalkan menjalani sidang tuntutan jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (18/1/2023) siang.
Paman Eliezer, Royke Pudihang bersama istrinya menunggu tayangan sidang tuntutan keponakannya itu melalui saluran televisi. Mereka menanti sidang tuntutan tersebut sejak pukul 10.00 Wita.
Sebelum menggelar nonton bareng, keluarga Eliezer memulai doa bersama. Dalam kesempatan, Royke berharap agar Jaksa memberikan tuntutan yang adil bagi keponakannya.
"Kami serahkan ke hakim dan jaksa dengan tuntutan yang adil dan benar," kata Royke.
Royke mengaku, keluarga hanya pasrah dengan keputusan PN Jaksel. Namun, ia meminta tuntutan jaksa terhadap Eliezer harus adil dan benar.
"Keluarga tidak meminta berapa tahun, tapi hakim putuskan seadil-adilnya," tegasnya.
Meski begitu, Royke enggan menanggapi terkait tuntutan bagi para pelaku yang sudah dituntut sebelumnya, termasuk Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi. Menurutnya, tuntutan tersebut bukan kewenangan keluarga, namun wewenang dari penegak hukum.
"Kalau yang lain, itu urusan yang lain kami tidak ada wewenang. Kami memberi semangat ke Icat (Bharada E)," pungkasnya.
Paman Eliezer, Royke Pudihang bersama istrinya menunggu tayangan sidang tuntutan keponakannya itu melalui saluran televisi. Mereka menanti sidang tuntutan tersebut sejak pukul 10.00 Wita.
Sebelum menggelar nonton bareng, keluarga Eliezer memulai doa bersama. Dalam kesempatan, Royke berharap agar Jaksa memberikan tuntutan yang adil bagi keponakannya.
"Kami serahkan ke hakim dan jaksa dengan tuntutan yang adil dan benar," kata Royke.
Royke mengaku, keluarga hanya pasrah dengan keputusan PN Jaksel. Namun, ia meminta tuntutan jaksa terhadap Eliezer harus adil dan benar.
"Keluarga tidak meminta berapa tahun, tapi hakim putuskan seadil-adilnya," tegasnya.
Meski begitu, Royke enggan menanggapi terkait tuntutan bagi para pelaku yang sudah dituntut sebelumnya, termasuk Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi. Menurutnya, tuntutan tersebut bukan kewenangan keluarga, namun wewenang dari penegak hukum.
"Kalau yang lain, itu urusan yang lain kami tidak ada wewenang. Kami memberi semangat ke Icat (Bharada E)," pungkasnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino
