Pantau - Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar, mengatakan pihaknya terus melakukan adanya peringatan dini antara negara ASEAN dan negara sahabat dalam mencegah aksi teroisme.
"Sekarang pergeseran fokus kita ada pada tahap pencegahan, jadi saya kira sedini mungkin kita sekarang sepakat untuk membuat sistem yang dapat memberikan peringatan dini kepada negara-negara ASEAN mengenai aksi terorisme," kata Aswin di Labuan Bajo, NTT, Selasa (22/8/2023).
Aswin menjelaskan harapannya dampak tindak pidana dapat diminilisasi dengan fokus untuk pencegahan dan deradikalisasi.
"itu yang saya kira menjadi fokus untuk pencegahan dan deradikalisasi. Kemampuan pencegahan, penegakan hukum, dan kemampuan deradikalisasi pasca gakkum (penegakan hukum)," ujarnya.
Dikatakan Aswin, jaringan terorisme ada di setiap negara ASEAN dan bisa jadi terkait dengan jaringan di negara lain.
"Satu kelompok teroris di salah satu negara, sama dengan ancam seluruh kawasan," ungkapnya.
Selain itu, kata Aswin, program deradikalisasi yang dijalankan di Indonesia menjadi inspirasi bagi negara-negara lain.
"Jadi sampai dengan saat ini misalnya bagaimana seseorang yang telah divonis atau dinyatakan bersalah dalam kasus terorisme tidak menjadi pelaku berulang lagi," ujarnya.
Menurut Aswin, pihaknya akan terus melanjutkan program deradikalisasi, sebagai bagian penanganan terorisme.
"Itu sesuatu yang sedang dalam fokus penanganan kita. Karena kita tahu ini terorisme ini adalah masalah ideologi yang sangat susah untuk dihadapi dengan sekadar penegakan hukum maka perlu proses deradikalisasi," tandasnya.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu
- Editor :
- Ahmad Munjin
