
Pantau - Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran menantang Aiman Witjaksono membeberkan siapa petinggi Polri yang tidak netral dan menginstruksikan jajarannya untuk menguntungkan salah satu pasangan calon.
Ia juga meminta Aiman tak takut menyebut nama-nama petinggi Polri yang dimaksud, ketika dipanggil untuk dilakukan proses klarifikasi atas laporan tersebut.
"Apa benar ada komandan yang memerintahkan bawahannya berpihak kepada caleg tertentu atau partai tertentu, apa benar seperti itu? Siapa? Kan katanya banyak," kata Fadil di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
"Nanti kami akan klarifikasi, jadi tidak usah takut, Aiman datang saja. Siapa orangnya, buka, jangan cuma berani bicara tapi tidak berani bertanggung jawab," sambungnya.
Terkait laporan tersebut, kata Fadil, saat ini kepolisian sedang melakukan upaya klarifikasi dalam rangka proses penyelidikan.
Fadil menyampaikan, proses penyelidikan dilakukan untuk menentukan apakah ada unsur pidana dalam pernyataan tersebut.
"Publik harus dididik untuk tidak menyampaikan sesuatu yang tidak berdasarkan fakta," ujarnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menerima enam laporan terhadap Aiman buntut pernyataannya yang menyinggung soal ketidaknetralan aparat pada Pemilu 2024.
Aiman dilaporkan terkait Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 Ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
- Penulis :
- Aditya Andreas