
Pantau - Empat orang berinisial AH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap polisi karena telah melakukan pembakaran dalam kericuhan saat massa mengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura. Para pelaku berjenis kelamin pria.
"Ini kami jelaskan terkait dengan pelaku sebanyak 4 orang yang kita bisa amankan," kata Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor D. Mackbon kepada wartawan, Senin (22/1/2024).
Victor menjelaskan, keempat pelaku diciduk aparat di lokasi dan waktu yang berbeda. Pertama, pelaku inisial CW ditangkap pada Minggu (14/1) pukul 02.00 WIT.
"Untuk pertama pada hari Minggu (14/1) sekira pukul 02.00 WIT tim berhasil mengamankan terduga atas inisial CW," jelasnya.
Kemudian, pada Selasa (16/1) giliran pelaku berinisial AH yang diciduk aparat. AH mengaku ikut terlibat dalam aksi pembakaran terhadap sejumlah rumah toko (ruko).
"Tim berhasil mengamankan pelaku atas inisial AH dan diinterogasi dan berdasarkan bukti yang ada yang bersangkutan mengakui perbuatannya," tuturnya.
Sedangkan untuk dua pelaku lain yakni EW dan GD dibekuk polisi pada Rabu (17/1) sekira pukul 18.00 WIT. Keduanya juga mengakui aksi pembakaran yang telah dilakukannya tersebut.
"Tim mengamankan inisial EW dan GD. Dan berdasarkan alat bukti yang ada 2 orang pelaku tersebut mengakui perbuatannya," ujarnya.
Victor membeberkan, keempat pelaku ini ditangkap berdasarkan keterangan dari 17 orang saksi yang diperiksa. Keterangan itu juga dikuatkan oleh alat bukti yang didapat oleh polisi.
"Barang bukti ada hasil rekaman CCTV, rekaman video, kemudian pakaian daripada pelaku, dan barang-barang yang bekas terbakar," imbuhnya.
Pelaku dikenakan Pasal 187 Ayat 1 KUHP kemudian Pasal 170 KUHP Juncto Pasal 64 KUHP Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 huruf E KUHP. Pelaku terancam kurungan pidana selama 12 tahun.
Diberitakan sebelumnya, ihak keluarga mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe meminta maaf kepada publik atas peristiwa pembakaran beberapa ruko di Jayapura ketika iring-iringan jenazah. Peristiwa tersebut terjadi saat iring-iringan jenazah dari Sentani menuju ke Koya Tengah, Jayapura, Papua.
"Atas nama keluarga, saya menyampaikan permohonan maaf yang sedalam dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi," kata Yunus Wonda, perwakilan keluarga almarhum Lukas Enembe, Jumat (29/12/2023).
- Penulis :
- Sofian Faiq