
Pantau - Pemerintah resmi memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah atau "one way" nasional di Gerbang Tol Cikampek Utama (GT Cikatama) pada Jumat, 28 Maret 2025 pagi.
Rekayasa Lalu Lintas One Way dan Contraflow
Kebijakan ini diterapkan untuk mengurai kepadatan arus mudik Lebaran 2025.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa sistem satu arah diberlakukan dari Km 70 Tol Cikatama hingga Km 414 Tol Kalikangkung.
Penerapan sistem ini bersifat situasional dan akan disesuaikan dengan volume kendaraan di lapangan.
Selain one way, kepolisian juga menerapkan sistem contraflow akibat peningkatan volume kendaraan ke arah timur.
Diperkirakan sebanyak 2,1 juta kendaraan akan keluar dari Jakarta hingga H+2 Lebaran.
Prediksi Puncak Arus Mudik dan Imbauan BMKG
Puncak arus mudik di wilayah Daop Jember diprediksi terjadi hari ini.
Daop 8 mencatat sebanyak 49.103 orang menggunakan kereta api pada puncak arus mudik Lebaran 2025.
BMKG mengimbau pemudik untuk menghindari jalur Pantura Demak karena adanya banjir rob.
Untuk mendukung mudik aman, BNN mengadakan tes urine serentak di empat terminal di Jakarta.
Sementara itu, Kapolda, Pangdam, dan Gubernur Jawa Timur memantau arus mudik di Pelabuhan Ketapang.
Jumlah pemudik terus meningkat pada H-3 Lebaran 2025, dengan berbagai rekayasa lalu lintas diberlakukan di beberapa titik di Jawa Tengah.
Rest Area KM 57 Tol Japek menambah petugas siaga selama masa mudik, dan stok BBM di SPBU rest area tersebut dipastikan aman.
Di jalur darat lainnya, arus mudik di Kalimalang didominasi oleh pengendara sepeda motor.
Halaman Kantor Bupati Temanggung juga difungsikan sebagai jalur mudik Lebaran.
Harga tiket bus mengalami kenaikan, dan Wakil Wali Kota memantau Terminal Poris Plawad untuk memastikan kelancaran transportasi.
Jakarta sendiri tidak akan menggelar operasi yustisi bagi pendatang baru pasca-Lebaran.
Di sisi lain, lebih dari seribu orang meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Benoa menjelang Lebaran.
- Penulis :
- Pantau Community